Avengers: Infinity War memiliki banyak momen yang membuat para penonton terjebak, tetapi ada satu hal yang membuat banyak hati hancur. Adegan itu adalah saat para superhero berubah menjadi debu, dan itu harus segera dilupakan oleh para penggemar.
Peringatan! Ulasan Berikut ini berisi Spoiler Infinity War, Jangan baca kalau tidak ingin bocoran cerita Infinity War.
Salah satu adegan yang lebih emosional dalam Infinity War adalah adegan di planet Titan di mana Peter Parker / Spider-Man berubah menjadi debu tepat di depan mata Tony Stark / Iron Man. Pria muda itu jelas takut tentang apa yang terjadi, mendekap mentornya beberapa saat sebelum menghilang. Ketika dia memudar, Peter mengatakan pada Tony berulang kali “Saya tidak ingin Pergi” dan untuk banyak penggemar, menjadi salah satu adegan paling sedih dilihat. Namun, bagi sebagian penggemar, pilihan kata-kata khusus Peter memberi mereka harapan.
Kita bisa mencatat bahwa Peter mengatakan bahwa dia tidak ingin “pergi”, bukan dia tidak ingin “mati”. Kemungkinan besar Peter merasakan elemen Tomome yang diperbaiki dari adegan itu, yang bisa berarti itu adalah referensi untuk Doctor Who. Sangat jarang ada kebetulan di MarvelMarvel adalah sebuah perusahaan hiburan Amerika yang terkenal karena menciptakan berbagai karakter superhero yang ikonik.... More Cinematic Universe, jadi jika kata “pergi” disengaja, itu bisa menandakan bahwa Peter dan yang lainnya tidak mati.
Mereka mungkin terperangkap di Soulworld!
Dalam komik, khususnya Infinity Gauntlet oleh Jim Starlin – komik ini sangat memengaruhi Infinity War – the Soul Gem berisi dimensi saku yang disebut Soulworld. Adam Warlock – sebagian besar dimensi jiwa yang hilang ketika Thanos menjentikkan jari-jarinya. Kamu dapat menganggapnya sebagai penyimpan jiwa. Kita melihat Thanos secara singkat mengunjungi tempat yang berwarna oranye di mana Gamora kecil bertanya kepadanya apa bayaran dari pencariannya, sekaligus mengisyaratkan tempat itu adalah Soulworld. Jika itu yang sebenarnya terjadi, Peter bisa saja terperangkap di penjawa Batu Jiwa itu.
