Paman Iroh tidak di ragukan lagi merupakan salah satu karakter animasi Avatar: The Legend of Aang yang sangat bijak. Namun sifat bijak dari Iroh adalah hasil dari kenangan masa lalunya yang amat terkenal tragis. Meski sebelumnya dia adalah Jenderal besar yang jadi andalan negara api menembus dinding kota Ba Sing Se dan kandidat Raja Api setelah sang kakek, Azulon.
Namun seperti yang kita ketahui. Paman dari Zuko ini tidak berhasil menduduki tahta tersebut. Malah sang adik, Ozai “mencuri” tahta yang harusnya menjadi milik kakaknya itu. Pun saat Zuko memilih membantu tim Avatar dan mencari bala bantuan menghadapi pasukan Ozai saat Komet Sozin.
Zuko meminta sang paman untuk menjadi pengganti Raja Api selanjutnya. Namun mengejutkannya, Iroh malah meminta Zuko saja untuk duduk di tahta tersebut ketimbang dirinya.
Tindakan itu tentunya menjadi sebuah pertanyaan bagi para penonton sekaligus penggemar animasi Avatar: The Legend of Aang. Mengapa Iroh, yang sudah memiliki sifat bijaksana, di tuakan oleh semua orang.
Memutuskan untuk tidak mengambil tahta yang seharusnya sejak awal menjadi miliknya dan malah memberikannya kepada Zuko? Kira-kira, beberapa situasi ini mendukung Iroh memiliki alasan tersendiri untuk tidak mengambil tahta Raja Api pasca Ozai di kalahkan.
Mendapat Stigma Buruk Dalam Sejarah Negara Api
Saat tim Avatar kebingungan mencari Aang yang tiba-tiba menghilang. Zuko pun berfokus mencari satu sosok yang ia percayai bisa mengalahkan Ozai, yakni kakaknya sendiri (Paman Iroh).
Di sana, Zuko meminta kepada pamannya untuk membantu mereka mengalahkan Ozai, dan nantinya pamannya bakalan naik tahta yang dari dulu memang sudah menjadi warisannya. Tapi, Iroh menolaknya dan lebih mementingkan tugasnya sebagai ketua dari organisasi White Lotus.
Iroh serta White Lotus sejak awal berencana ingin membebaskan kota Ba Sing Se, yang saat itu sudah menjadi daerah jajahan negara api. Selain itu, Iroh percaya jika Aang bakal segera tiba kala Komet Sozin tiba karena sudah tugasnya menghentikan ambisi Ozai.
Dalam pertemuan tim Avatar dengan Iroh. Iroh mengatakan jika nantinya dia yang naik tahta. Sejarah akan memberikan cap buruk kepadanya karena menyingkirkan sang adik demi sebuah tahta kerajaan. Hal tersebut tidak baik jika di lihat dari kacamata perspektif sejarah. Sehingga dia tidak lagi menginginkan tahta tersebut.
Tapi sebetulnya. Masih ada satu alasan lagi yang semakin menguatkan motivasi Iroh melupakan tahta Raja Api tersebut. Tebak deh, kira-kira apaan? Nyerah? Nah. Ini dia jawabannya.
Kematian Anak Semata Wayangnya Berpengaruh Ke Psikis Iroh
Dalam episode Zuko Alone. Kita di perlihatkan sejarah mengenai keganasan Iroh semasa masih menjadi Jenderal kala berperang melawan Kerajaan Bumi. Di satu titik, Iroh serta anaknya (Lu Ten) di tugaskan membobol dinding kota Ba Sing Se yang merupakan ibukota dari Kerajaan Bumi.
Tapi dalam usahanya, Iroh harus kehilangan sang anak yang mati dalam peperangan tersebut. Momen itu memberikan guncangan yang hebat. Sampai Iroh menurunkan jabatannya sebagai Jenderal Besar Negara Api. Tidak hanya itu, kematian Lu Ten pun semakin membuatnya memiliki rasa protektif kepada keponakan laki-lakinya (Zuko).
Itu sebabnya, Iroh bersedia memberikan bimbingan khusus kala Zuko harus di usir dari Negara Api karena menentang ayahnya. Sehingga kita mengenal sosok Paman Iroh yang bijaksana sekaligus kocak seperti sekarang.
Nah, itulah tadi sedikit penjelasan mengapa Paman Iroh, yang dulunya adalah pewaris tahta langsung Raja Api mendadak tidak mau, dan tidak ingin menjadi Raja Api meski kesempatan tersebut ada. Kira-kira, bagaimana nih tanggapan kalian terhadap karakter Paman iroh setelah membaca tulisan di atas?
