Film horor tentang eksorsisme yang pertama di Indonesia akan segera rilis dalam waktu dekat ini. Berjudul Kuasa Gelap, film ini akan menambah warna dalam industri perfilman horor Tanah Air mulai 3 Oktober 2024 di bioskop. Beberapa aktor yang akan membintangi film ini antara lain Freya JKT48, Jerome Kurnia, Astrid Tiar, dan Lukman Sardi.
Menurut pengumuman yang Paragon Pictures rilis pada Selasa (6/8/2024), Kuasa Gelap akan menjadi film horor Indonesia perdana yang mengambil tema eksorsisme atau pengusiran roh jahat berdasarkan ajaran Katolik.
“Pertama di Indonesia, sebuah film horor eksorsisme yang terinspirasi kisah nyata,” tulis pengumuman tersebut di media sosial.
Film Kuasa Gelap akan Ceritakan Kasus Nyata Eksorsisme
Film Kuasa Gelap merupakan garapan sutradara Bobby Prasetyo, yang sebelumnya telah mengerjakan beberapa film horor lainnya seperti Rumah Dinas Bapak, Thagut, dan Pamali Dusun Pocong. Sementara itu, posisi penulis naskah ada pada Andri Cahyadi.
Kuasa Gelap akan menceritakan pengalaman nyata seorang pastor yang menghadapi keraguan dalam imannya dan terlibat dalam proses pengusiran setan yang dialami oleh seorang remaja. Jerome Kurnia dan Lukman Sardi akan memerankan tokoh pastor tersebut. Di sisi lain, Freya JKT48 akan berperan sebagai Kayla, sedangkan Lea Ciarachel akan memerankan Cilla.
Cerita tentang eksorsisme telah lama menjadi bagian dari dunia sinema internasional. Beberapa film yang mengangkat tema ini kini dianggap sebagai karya legendaris, seperti The Exorcist (1974) dan The Conjuring (2013).
Namun, film Kuasa Gelap akan menjadi film horor bertema eksorsisme pertama di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sebelumnya genre horor di tanah air lebih banyak berfokus pada cerita supranatural atau balas dendam yang mengangkat mitos dan legenda tradisional.
Sejumlah film horor Indonesia yang mengangkat tema pengusiran setan cenderung lebih sering menggunakan perspektif umat Muslim, yang merupakan agama mayoritas di Indonesia.
Produser Kuasa Gelap, Arvin Sutedja, menyatakan bahwa mereka telah melakukan riset mendalam untuk mengangkat tema eksorsisme ke layar lebar.
“Kami melakukan riset dengan menghadiri seminar eksorsisme di Pontianak dan mempelajari ritual eksorsisme di Solo. Kami memastikan integritas ritual ini dan melakukan audiensi dengan Institusi Gereja Katolik,” ungkap Arvin pada Februari 2024.