MovieMCUReview Film

Review Ant-Man and the Wasp Quantumania (2023): Apakah Memang Semengecewakan Itu?

Review Ant-Man and the Wasp Quantumania. Apakah filmnya semengecewakan seperti yang dikatakan? Simak seluruh ulasannya berikut ini.

Review Ant-Man and the Wasp Quantumania (2023). Apakah filmnya memang semengecewakan seperti yang dikatakan? Yuk langsung saja simak seluruh ulasannya berikut ini.

Review Ant-Man and the Wasp Quantumania

Bahkan sebelum review ini diunggah. Pastinya banyak dari kita yang sudah mengetahui terkait tanggapan-tanggapan mengecewakan yang didapatkan oleh film ini.

Banyak media dan reviewer YouTube yang menyebutkan kalau film ketiga Ant-Man MCU ini sangat mengecewakan. Bahkan ketika paragraf ini gue tulis, perbandingan skor Rotten Tomatoes film ini masih sangat jomplang.

Spesifiknya skor audiens adalah 84%. Sedangkan skor Tomatometer adalah 47%. Dengan perolehan skor tersebut, wajarlah jika masih banyak dari kita yang masih merasa “ketakutan” untuk nonton film ini di bioskop.

Namun apakah filmnya memang semengecewakan itu? Langsung saja simak review Ant-Man and the Wasp Quantumania berikut ini. Oh ya seperti biasa review ini tidak mengandung SPOILER sama sekali dan bersifat SUBYEKTIF.

Apakah Memang Mengecewakan?

Pada awal-awalnya gue juga sedikit terpengaruh dengan seluruh review yang gak enak itu. Bahkan gue beberapa kali mengalami konflik batin. Apakah memang harus nonton filmnya atau lebih baik nunggu aja di Disney Plus?

Tapi pada akhirnya, gue memutuskan untuk nonton filmnya. Lalu apakah keputusan tersebut memang tepat? Well, bisa dikatakan kalau gue mengambil keputusan yang tepat.

Memang filmnya terdapat beberapa kekurangan. Namun bagi gue, secara keseluruhan gue masih menikmati banget. Tidak ada momen yang membuat gue merasa bosan. Pokoknya non-stop fun dari awal hingga akhir.

Kenikmatan tersebut mungkin bisa juga dikarenakan gue yang dari kecil suka Star Wars atau film/seri fantasi sci-fi. Benar banget guys Quantumania lebih ber-genre sci-fi daripada superhero.

Naskah Rapih Walau Tone Jomplang

review ant-man and the wasp quantumania
Scott (Rudd) & Cassie Lang (Newton) | Marvel Studios

Lalu kalau kita dengar atau baca dari review-review tersebut. Banyak yang mengatakan kalau susunan naskah (script) film ini “acakadut” (messy). Hmm, kalau bagi gue, gak begitu sih.

Mungkin mereka merasa demikian karena tone adeganya yang tidak begitu konsisten atau jomplang. Maksudnya film ini dibuka dengan adegan ber-tone kelam, lalu setelahnya ceria, lalu kelam lagi, lalu ceria lagi.

Gue pribadi sangat memaklumi apabila mereka merasa demikian. Pergantian tone yang silih berganti seperti itu, memang bukan untuk semua orang. Tapi kalau bagi gue sih masih oke-oke saja. Pokoknya memang masih bisa dinikmati.

Alam Kuantum yang Sangat Eskapisme

review ant-man and the wasp quantumania
Quantum Realm | Marvel Studios

Kenikmatan kian terasa setelah filmnya masuk dan menjelajahi alam kuantum (Quantum Realm). Dan ya, lagi-lagi banyak media dan reviewer yang mengatakan kalau kualitas spesial efek film ini agak kurang banget.

Memang ada sih yang kelihatan banget green screen-nya. Tapi ironisnya untuk alam kuantumnya justru malah gak terlalu terlihat. Bahkan gak kelihatan sih.

Jujur ketika menyaksikan dan ikut menjelajahi alam kuantumnya, gue serasa langsung ikut berpetualang juga di alamnya tersebut. Pokoknya benar-benar sebuah eskapisme dari segala masalah dan kejenuhan yang ada.

Selain karena tampilannya, hal ini juga difaktori oleh banyaknya karakter, ras serta lokasi-lokasi baru yang diperkenalkan. Hal tersebut tentunya juga kian memperluas semesta MCU-nya.

Penampilan Aktor yang Mumpuni

review ant-man and the wasp Quantumania
Aktor “veteran” Ant-Man | Marvel Studios

Nah seluruh aspek positif yang telah disebutkan tersebut kian diperkuat oleh penampilan seluruh aktornya yang mumpuni.

Mungkin untuk aktor-aktor yang telah tampil di kedua film sebelumnya kita gak perlu bahas lagi. Karena mereka pastinya secara “default” kembali memerankan karakter-karakternya dengan sangat baik. Dan faktanya memanglah demikian.

Yang bermasalah justru lebih ke porsi perannya. Maksudnya gak semua aktor-aktor kedua filmnya mendapatkan porsi yang sama. 2 contoh yang paling terlihat adalah Michael Douglas sebagai Hank Pym dan Evangeline Lilly sebagai Hope Van Dyne alias The Wasp.

Ant-Man: Quantumania

review ant-man and the wasp quantumania
Evangeline Lilly sebagai The Wasp | Marvel Studios

Keduanya dalam film ini terlihat gak lebih dari sekedar figuran saja. Hal ini sekali lagi tentunya sangat kita sayangkan. Terlebih untuk Lilly sebagai The Wasp.

Jujur ketika melihat karakternya yang gak memiliki jatah layar (screen time) yang signifikan. Gue merasa bingung saja dengan keputusan Marvel dan sutradara Peyton Reed (Ant-Man) terkait judul filmnya ini.

Semestinya film ini tidak usah menggunakan “and The Wasp” di judul filmnya. “Ant-Man: Quantumania” sudah cukup mewakili.

Cast Baru yang Gokil Banget

Nah kebalikannya dalam review Ant-Man and the Wasp: Quantumania ini, adalah deretan aktor/aktris baru yang sangat bersinar di filmnya.

Namun dari semuanya, tak memungkiri ada 3 yang menonjol. Katy O’ Brian sebagai Jentorra, Kathryn Newton sebagai Cassie Lang, dan tentunya Jonathan Major sebagai Kang the Conqueror. Dari ketiganya kalau kita pilih-pilih lagi, maka adalah Majors yang sangat gokil di film ini.

Kang Sangat Mengerikan

review ant-man and the wasp quantumania
Jonathan Major sebagai Kang | Marvel Studios

Sekali lagi ya, GOOOOKIIIILLLL! Majors memerankan Kang dengan sangat baik. Perlu diingat Kang dalam film ini benar-benar si villain ikonik itu. Bukan He Who Remains yang ada di akhir seri Loki (2021) itu.

Awalnya memang, kita merasa sedikit ragu kalau Majors akan memerankan Kang sebaik seperti He Who Remains. Tapi pada akhirnya terbukti ialah sosok aktor yang sangat bersinar di seluruh filmnya ini.

Aktor 33 tahun ini, sukses membuat sosok Kang terlihat mengerikan dan sangat intimidatif. Pokoknya serasa seperti melihat sosok Darth Vader yang tiba-tiba datang dengan suara nafas berat dan lightsaber merahnya itu.

Josh Brolin sebagai Thanos mah lewat guys! Semoga saja nih di ajang penghargaan Golden Globe atau Oscar 2024 mendatang, Majors bisa masuk nominasi best supporting actor.

M.O.D.O.K = K.O.D.O.K

review ant-man and the wasp quantumania
M.O.D.O.K | Marvel Studios

Melihat kemumpunian Kang, lalu bagaimana dengan villain keduanya, M.O.D.O.K? Well seperti yang kamu baca di sub-judul tersebut, ia gak lebih dari sekedar K.O.D.O.K.

Jujur aktor yang memerankannya sih gak masalah sama sekali. Tapi yang masalah ada 2: CGI-nya dan perannya dalam film ini. Seperti yang telah gue singgung dalam paragraf sebelumnya, CGI atau efek visual film ini hit & miss.

Nah yang paling banyak miss-nya adalah di M.O.D.O.K ini. Jujur sih dia gak seperti yang digambarkan baik di komik, video game, dan berbagai adaptasi animasinya.

Lord Krylar Seharusnya di Posisi M.O.D.O.K

review ant-man and the wasp quantumania
Bill Murray sebagai Lord Krylar | Marvel Studios

M.O.D.O.K dalam film ini gak lebih dari sekedar yang disuruh-suruh oleh Kang. Lalu kejeniusannya juga gak istimewa banget. Gue bingung dengan keputusan Reed untuk menyertakannya dalam film ini.

Sejujurnya menurut gue karakter Lord Krylar (Bill Murray) jauh lebih pantas sebagai asisten Kang. Karena secara cerita latar karakternya di film ini, ia terlihat dan terasa jauh lebih pas. Bahkan bisa memberikan efek emosional yang jauh lebih menusuk-nusuk.

Namun ya itu tadi. Dikarenakan adanya sebuah obligasi atau lebih tepatnya utang penjelasan ke fans, serta tentunya ingin menarik minat audiens dan fans untuk nonton filmnya. Akhirnya M.O.D.O.K pun dipaksa-paksakan untuk mengisi peran tersebut.

Film yang Masih Sangat Menghibur

review ant-man and the wasp quantumania
Scott, Cassie, dan Hope | Marvel Studios

Mungkin segitu saja review Ant-Man and the Wasp Quantumania ini. Karena kalau keterusan bisa kebablasan spoiler. Pada intinya sih sekali lagi, film ini gak seburuk seperti yang reviewer YouTube dan media lain katakan.

Terlepas berbagai kekurangan yang ada, Ant-Man and the Wasp: Quantumania masih sangat menghibur. Pokoknya sih turunkan saja dulu ekspektasinya. Dan yang ingin gue pesankan nih, kalau memang dari kemarin niatnya kepingin nonton filmnya, ya nonton saja.

Sesuai Niatan Hati & Credit Scenes

review ant-man and the wasp quantumania
Lang & Kang | Marvel Studios

Jangan jadikan review ini atau media lain sebagai patokan 100%. Karena sekali lagi, masing-masing dari kita memiliki penilaian sendiri-sendiri. Orang lain bilang gak suka, tapi kalau kamu pada kenyataannya menikmati, hayo bagaimana tuh?

Tapi ya kalau kamu dari kemarin niatnya memang lebih memilih untuk nunggu rilisan Disney Plus-nya silahkan juga guys. Pokoknya turuti saja kata hatimu oke?

Nah apabila kamu adalah yang ingin nonton filmnya di bioskop, ingat akan ada 2 credit scenes. Kedua adegannya SANGAT PENTING. Pokoknya penting banget untuk men-tease kelanjutan masa depan fase 5 MCU.

Jadi jangan khawatir. Tidak ada adegan semut main drum lagi atau Captain America yang memberikan pesan-pesan sponsor. Oke deh guys semoga review-nya bermanfaat dan selamat menonton!

Ant-Man and the Wasp: Quantumania

Tidak semengecewakan seperti yang dikatakan. Sangat menghibur, dan pembukaan yang baik untuk MCU fase 5

73%

SCORE

PROS

  • Tidak semengecewakan seperti yang dikatakan

  • Sangat menghibur

  • Quantum Realm yang sangat eskapisme

  • Janet Van Dyne mendapatkan treatment karakter yang oke

  • Cassie Lang dan Jentorra keren

  • Kang sangat mengerikan

  • 2 adegan credit-scene yang keren dan PENTING

  • Lebih baik dari Ant-Man and the Wasp dan Thor: Love and Thunder

CONS

  • Visual efek yang gak sempurna

  • M.O.D.O.K sangat mengecewakan

  • Wasp jadi figuran

  • Belum bisa mengalahkan film pertamanya

  • Tone yang tidak konsisten

REVIEW BREAKDOWN

Story

Performance

Direction

Cinematography

Score/Soundtrack

Related Posts

Leave Comment