Lirik ‘Gerimis Mengundang’ (1995). Lagu cinta Melayu hit milik Slam. Lagu ini super duper hit. Gak mungkin banget kalau belum pernah dengar.
Pada dekade 90an, peta musik Indonesia sedang keren-kerennya. Pokoknya dekade ini merupakan dekade yang paling oke banget untuk menjadi fans musik Indonesia. Namun secara mengejutkan, tiba-tiba pada tahun 1995, Indonesia justru mendapat saingan dari negeri tetangga.
Slam
Ya tepatnya pada tahun 1995, grup asal Johor, Malaysia, Slam, langsung menghampiri Indonesia dengan satu lagunya yang langsung meledak banget. ‘Gerimis Mengundang’ itulah judul lagunya.
Seketika dirilis lagu ini langsung menarik kuping kita semua. Selain karena judul dan lirik ‘Gerimis Mengundang’ yang benar-benar galau, kekerenan lagu ini juga difaktori oleh komposisi musiknya yang unik tapi asyik.
Spesifiknya komposisi lagu ini merupakan gabungan antara Pop, Slow Rock, dan juga Melayu. Yang mana sekali lagi, terpadu dengan sangat keren. Belum lagi vokal Zamani Ibrahim, sangatlah melankoli, emosional, pokoknya pas dan keren banget.
Banyak Versi Cover-nya
Walau hanya lagu ini yang ngetop di negeri kita, namun ‘Gerimis Mengundang’ masih diingat dan dinyanyikan oleh warga Indonesia hingga detik ini.
Hal ini terbukti dengan banyaknya versi cover yang berseliweran dari lagu ini. Salah satu versi yang mungkin sudah kamu dengar adalah versi Adlani Rambe. Ya finalis The Voice Indonesia ini menyanyikan lagu ini dengan sangat gokil.
Pokoknya kalau gak sampai merinding, entahlah gue mau ngomong apa lagi. Well, mau itu versi Adlani atau versi orisinil Slam, yang jelas sekali lagi lagunya ini enak banget. Sehingga sekarang, gak ada salahnya jika kita menikmati atau bahkan ikut menyanyikan lagunya lagi melalui lirik ‘Gerimis Mengundang’ berikut ini
Lirik Gerimis Mengundang
Verse 1
Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang
Dalam tak sedar kukebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan
Nyata kau serius dalam senyuman
Chorus
Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu tiada terkilan
Verse 2
Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak didada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina kaulakukan
Terasa diri amat terhina kaulakukan
*instrumental*
*balik ke chorus*
*balik ke verse 2*
Outro:
Sia-sia kukorban selama ini
Jika kasihku, jika hatiku
Kau guris oh oh oh…
Dalam tak sedar ku menangis
