Inilah 10 penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya.
Mengatakan vokalis sekaligus frontman Queen (alm) Freddie Mercury adalah vokalis pria terbaik, bukanlah sebuah keraguan lagi. Freddie memanglah sosok vokalis yang memiliki keunikan vokal tersendiri.
Tidak hanya ia bisa switching dengan mulus antara nada rendah dan nada tinggi, namun ia juga bisa melakukan teriakan yang walau keras, tapi tidak membuat kedua telinga menjadi terganggu. Dan gokilnya, kekerenan vokalnya ini, adalah bakat alami.

Freddie sering mengatakan kalau dari cilik, ia gak pernah memiliki pelatihan vokal sama sekali. Ia hanya mengikuti apa yang ia dengar, dan langsung bernyanyi saja. Keren bukan? Nah dengan fakta-fakta ini, memang sangat gak adil untuk mensortir lagi penampilan vokal terbaik Freddie yang terdapat dalam rekaman albumnya (mau bersama Queen atau solo).
Namun karena ya merupakan kerjaan gue dan untuk menyambut 30 tahun meninggalnya Freddie pada tanggal 24 November 2021 ini, maka gue pun harus mensortir lagi 10 penampilan vokal terbaik Freddie Mercury nya.
Dan sesuai judulnya, berikut adalah 10 penampilan vokal terbaik Freddie tersebut dalam versi rekaman albumnya (solo atau bersama Queen) tersebut, Seperti biasa, ke-10 pilihan lagu ini bersifat SUBYEKTIF atau sesuai selera gue pribadi.
10 Penampilan Vokal Terbaik Freddie Mercury
10. The Show Must Go On (1991)
Penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya yang pertama, adalah salah satu lagu rekaman terakhirnya ini.
Mungkin kamu bertanya bahkan protes. “Kok The Show Must Go On posisi 10? Kan itu susah lagunya. Kayak lo bisa aja min!” Well, pertama, gue bisa nyanyiin lagu ini walau memang harus menurunkan kuncinya beberapa nada.
Kedua, faktanya juga banyak juga kok penyanyi lain yang bisa menyanyikan lagunya. Tapi memang tetap yang the best adalah om Freddie ini. Namun sekali lagi terlepas posisi 10 atau 1, yang jelas ‘The Show Must Go On’ adalah vokal masterpiece dari pria kelahiran Zanzibar ini.
Terlebih sekali lagi, ketika rekaman vokalnya, ia sedang bertarung dengan penyakit AIDS yang ia derita.
9. The Golden Boy (1988)
Penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya selanjutnya adalah lagu yang Freddie nyanyikan bersama penyanyi opera Spanyol Montserrat Caballe ini.
Sebenarnya keduanya juga memiliki beberapa lagi lagu duet kerennya. Bahkan keduanya membuat album bersama. ‘Barcelona’ mungkin adalah lagu yang langsung terngiang ketika melihat atau mengingat keduanya. Wajar, karena lagu inilah yang terkenal dari duet keduanya.
Tapi faktanya, lagu duet keduanya yang lain juga sama bahkan, lebih enaknya. Nah salah satunya, adalah ‘The Golden Boy’ ini. Salah satu alasannya karena vokal Freddie dalam lagu ini memiliki kadar akting yang sangat keren.
Ia bisa dengan sangat gesit melakukan pergantian nuansa dan dinamika lagunya. Spesifiknya dari kelam, pelan-pelan ada keceriaan, ceria banget, lalu kemudian kelam lagi. Mungkin kalau Freddie adalah aktor dan lagu ini adalah film, Freddie sudah membawa pulang penghargaan aktor terbaik di Oscar. Jadi ya, Rami Malek, anda beruntung he..he..he.
8. The Great Pretender (1987)
Menyanyikan ulang lagu klasik nan jadul, memanglah sangat tricky. Kalau gak pas, ya pasti bakalan hancur hasilnya. Untungnya ini sosok Freddie yang kita bicarakan di sini.
Jadi sudah pasti hasil akhirnya akan tokcer banget. Dan pernyataan tersebut faktanya terbukti banget melalui cover lagu milik The Platters yang dirilis pada tahun 1955 ini. Siapa sangka? Gaya dan suara flamboyan Freddie, bisa terdengar pas banget di lagu ini?
Pokoknya di tangan Freddie, ‘The Great Pretender’ terdengar jauh lebih keren dan lebih grande.
7. Another One Bites the Dust (1980)
Siapa sih yang tidak tahu lagu berirama funk-disko ini? Lagu ini menjadi gerbang pembuka Queen untuk bereksperimentasi dengan genre tersebut. Another One Bites the Dust pulalah yang memberikan kesuksesan besar ke Freddie dan band-nya ini di Amerika Serikat.
Selain karena mengusung sound R&B, funk, dan disko yang memang merupakan genre yang paling top dan disukai saat itu, faktor lainnya tentu juga karena vokal Freddie yang keren banget.
Siapa sangka warna suara Freddie yang khas itu bisa pas dengan genre lantai dansa seperti ini? Bahkan saking pasnya, banyak pendengar kulit hitam yang kala itu menganggap kalau Freddie dan Queen adalah band kulit hitam. Yang mana dalam hal ini, merupakan sebuah pujian bagi mereka.
6. In Only Seven Days (1978)
Lagu balada romantis gubahan sang basis John Deacon ini, memang terdengarnya sangat biasa. Dengan kata lain, seperti lagu-lagu pop balada cinta-cintaan begitu deh.
Kitapun juga bisa kok untuk menyanyikannya. Tapi kalau kita perhatikan dan dengar lagi secara seksama, sebenarnya tidak segampang itu juga guys. Karena untuk menyanyikan lagunya, kita juga harus bisa memainkan sekaligus menyesuaikan vokal dengan kisah di lagunya.
‘In Only Seve Days’ mengisahkan proses cinta kilat dalam 1 minggu. Hari pertama si pria masih seperti biasa saja atau, baru menghilangkan kelelahannya. Barulah pada hari kedua ia melihat seorang wanita cantik di tengah pantainya.
Sayang ketika melihat, ia masih belum berani untuk mendekatinya. Barulah pada hari Kamis ia berani kenalan. Namun ketika sedang asyik-asyiknya, tiba-tiba ia sadar kalau sebentar lagi akhir pekan. Dan ketika akhir pekan tiba, iapun kembali menyendiri lagi.
Nah dari deskripsi ini sudah terlihat jelas banget kalau situasi dan emosi lagunya naik dan turun. Dan Freddie, bisa kita katakan sangat mumpuni dalam menceritakan plot patah hati itu dengan kemampuan akting keren di vokalnya.
5. Time (1986)
Penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya selanjutnya adalah lagu solo Freddie bersama produser Dave Clark. Lagu inipun menjadi soundtrack dari pentas musikal (Broadway) berjudul serupa.
Sama halnya seperti ‘In Only Seven Days’, mungkin awalnya ‘Time’ terdengar biasa saja. Tapi justru kalau kita telaah lagi, Freddie sangat brilian vokalnya dalam lagu ini. Freddie sukses mencurahkan semua emosi, kerapuhan, tapi juga tetap menampilkan rasa optimisnya.
Sehingga ketika mendengarnya, kitapun yang mendengar menjadi mendadak refleksi dan introspeksi kalau yang namanya waktu memang tidak menunggu siapapun.
4. Bohemian Rhapsody (1975)
“Loh kok? Bohemian kan susah kayak bisa aja kau!” Well, siapa bilang vokalnya gampang? Tidak kok. Apalagi ini lagu ‘Bohemian Rhapsody’.
Tapi pada saat yang sama, lagu ini sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan. Kesulitan dari lagu ini cuma 2: Lagu ini harus dinyanyikan dengan paduan suara (koor) dan juga sebisa mungkin harus pas dengan feel lagunya.
Toh terbukti banyak juga bukan vokalis lain (terutama dari Indonesia) yang bisa? Tapi memang guys yang selalu oke vokalnya, adalah Freddie Mercury. Mercury dalam lagu besar Queen ini sukses memainkan dinamika suaranya dengan sangat pas dan padu.
Transisi falsetto dan suara biasanya juga enak banget. Dengan penampilan vokalnya yang mumpuni ini alhasil, membuat liriknya yang terlihat gak masuk akal menjadi sangat masuk akal.
3. Pain is So Close to Pleasure (1986)
Lagu ini sebenarnya serupa dengan lagu B-side hit Queen, ‘Soul Brother’ (1982). Atau dengan kata lain, seluruh vokalnya ditampilkan dengan teknik falsetto.
Namun kalau kita dengar lagi, falsetto dalam ‘Soul Brother’ gak penuh banget dari awal sampai akhir. Nah beda dengan lagu dalam album A Kind of Magic (1986) ini. Dari awal sampai akhir, Freddie bernyanyi dengan teknik falsetto dengan tingkat kelengkingan yang sangat sempurna.
Selain falsetto-nya dalam lagu ini memang susah banget, juga yang paling mengagumkan, Freddie melakukan ini semua di kondisinya yang sudah positif HIV. Walau memang hitungannya masih HIV awal-awal.
2. Mother Love (1995)
Pada tahun 1995, Queen merilis album pertama mereka pasca kematian Freddie Mercury yang meninggal pada tanggal 24 November, 1991. Judul albumnya adalah Made in Heaven.
Dan album ini adalah album Queen favorit gue bersama dengan News of the World (1977) dan A Night at the Opera (1975). Satu albumnya memuat lagu Queen yang direkam di masa-masa akhir hayat Freddie (sekitar 1988-1990).
Lagu-lagu dari album The Miracle (1989) dan Innuendo (1991) juga direkam pada periode tersebut. Anyway, karena merupakan album favorit, maka gue tentunya suka sama semua lagu dalam Made in Heaven.
Tapi khusus untuk pembahasan ini, maka sudah pasti gue memilih lagu urutan 4 dalam albumnya ini. Mengapa? Kita bisa mendengar sendiri bukan? Dinamika dan transisi vokal rendah-tinggi Freddie benar-benar memukau.
Terlebih, rekaman yang kita dengar ini merupakan rekaman ketika kondisi AIDS Freddie sudah super kritis. Tapi dalam kondisinya yang tinggal menghitung hari atau minggu ini saja, Freddie masih sukses menjangkau nada tertingginya itu. Coba kalau kita? Yang ada langsung tepar deh.
1. My Melancholy Blues (1977)
Nah inilah penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya yang bagi gue adalah paling the best vocal performance-nya.
“Loh apa sih? Orang Jazz standar gini gue juga bisa kali!” Oke kalau kamu memang bisa. Tapi gue jamin kamu pasti merekam cover nyanyi lagunya ini berpuluh-puluh kali. Gue juga demikian kok. Karena lagu ini memang sulit sekali vokalnya.
Memang lagunya berirama jazz slow yang standar. Tapi Freddie mencampurkan unsur musik klasik 1800 dan 1900an yang notabene merupakan genre yang memiliki tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Belum lagi falsetto-nya benar-benar tajam dan “garing”.
Oh ya satu lagi, feel liriknya kita musti dapat banget. Kalau gak, dijamin hancur semua deh. Kesimpulannya di sini, terkadang kesulitan besar muncul dari hal yang awalnya kita anggap simpel banget.
Itulah tadi 10 penampilan vokal terbaik dari Freddie Mercury di versi rekaman albumnya mau yang bersama Queen atau solo. Dari 10 lagu ini, penampilan vokal Freddie manakah yang kamu anggap paling sulit? Atau kamu justru memiliki pilihan lagu lain? komen di bawah ya.
Pastikan untuk selalu kunjungi Dafunda atau instal aplikasinya di playstore agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari kami seputar dunia Game, Movie, Anime dan Pop Culture.