Beberapa hari lalu, Rajawali Televisi dalam postingan Instagram resminya mengumumkan jika Ultraman Nexus akan jadi Ultraman selanjutnya yang mereka tayangkan. Kami juga sudah menulisnya dalam artikel yang dapat kalian baca berikut ini.
Untuk menyambut serial Ultraman yang satu ini, kami akan merangkum beberapa fakta-fakta menarik seputar serial yang telah tayang di Jepang pada tahun 2004. Penasaran? Simak fakta-faktanya di bawah.
Contents Navigation
Fakta Ultraman Nexus
1. Proyek Untuk Merevitalisasi Ultraman
Ultraman Nexus ditayangkan tepat setelah serial Ultraman Cosmos berakhir. Cosmos sendiri di cap sebagai serial yang terlalu kekanak-kanakan bagi sebagian penonton. Oleh sebab itu, Tsuburaya berniat merevitalisasi Ultraman dengan tayangnya Ultraman Nexus.
Diberi nama Ultra N Project, proyek ini terbagi menjadi 3 bagian yang masing-masing saling berkaitan dan nantinya ingin dijadikan sebagai acuan untuk serial-serial selanjutnya. Yaitu Noa (Nostalgia), Next (Evolution), dan Nexus (Trinity).
Sayangnya, setelah ketiga proyek tersebut selesai, Tsuburaya tidak melanjutkan Ultra N Project karena dicap gagal sehingga mereka kembali dengan formula lama mereka di serial-serial Ultra selanjutnya.
2. Deunamist
Hadirnya Ultra N Project menyebabkan pergeseran berbagai istilah. Salah satunya adalah Host. Dalam serial-serial Ultra sebelumnya, manusia yang menjadi inang (tempat bersemayam para Ultraman) dinamakan Host. Host juga dapat berubah menjadi Ultraman yang bersemayam dalam dirinya.
Dalam Ultra N Project, istilah tersebut diganti dari host menjadi Deunamist. Baik Deunamist dan Host tidak memiliki banyak perbedaan, namun Deunamist merupakan manusia yang ditunjuk oleh Ultraman Noa secara langsung dan dapat berpindah ke manusia lainnya.
Deunamist akan berpindah ke manusia lainnya jika Deunamist tersebut mati. Karena berubah menjadi Ultraman akan dapat memperpendek umur mereka. Bahkan bentuk dari Ultramannya dapat berbeda-beda sesuai dengan daya tahan tubuh dari sang Deunamist.
3. Terinspirasi Dari Pakaian Prajurit Jepang
Hiroshi Maruyama, desainer beberapa serial Ultraman di era Heisei mengatakan jika desain dari Ultraman Nexus terinspirasi dari pakaian prajurit Jepang. Terutama di bagian armornya. Sementara bentuk matanya diambil dari topeng Tutankhamen.
Selain itu, Hiroshi Maruyama juga menyebut jaket dari album Eye in the Sky dan Alpha dari Alan Parsons Project merupakan pengaruh terbesar dirinya dalam menciptakan desain Ultraman Nexus.
4. Arena Bertempur Khusus Sebagai Penghemat Budget
Selama serialnya berjalan, nantinya kalian akan melihat para Ultraman dan monster akan bertarung dalam sebuah arena khusus yang dinamakan Meta Field. Dalam serialnya, Meta Field berfungsi untuk mencegah kerusakan lingkungan sekitar saat pertarungan sedang terjadi.
Alasan dari ide Meta Field ini adalah kurangnya budget selama serial Ultraman Nexus berjalan. Butuh dana yang banyak untuk membuat miniatur kota sehingga mereka mulai mengurangi hal tersebut dan memakai miniatur yang dapat digunakan berkali-kali.
Jadi jangan heran jika latar tempat pertarungan Nexus kebanyakan merupakan lahan kosong. Karena Tsuburaya tidak dapat mengeluarkan uang yang banyak selama Ultraman Nexus tayang.
5. Serial Dengan Episode Terpendek
Perlu diketahui, Ultraman Nexus hanya memiliki 37 episode sepanjang serial tersebut tayang. Ini menjadikan serial Ultraman Nexus menjadi salah satu serial dengan jumlah episode paling sedikit dibanding serial Ultra lainnya.
Seperti pada poin sebelumnya, budget yang dikeluarkan untuk serial ini tidak begitu banyak. Hal ini diperparah dengan penjualan mainan dan rating di televisinya yang kurang begitu baik. Sehingga diputuskan bahwa Nexus akan berakhir di episode ke-37.
Nah, itu tadi sedikit fakta dari serial Ultraman Nexus. Walaupun begitu, serial ini dapat diakhiri dengan baik terlepas dari banyaknya isu kurangnya budget. Kita nantikan saja tanggal tayang dari Ultraman dengan konsep berbeda tersebut di channel RTV.
