Dalam dunia Sakamoto Days, terdapat organisasi resmi dan terbesar untuk para pembunuh bernama Japanese Association of Assassins (JAA) yang berlokasi di Jepang. Dengan lebih dari seribu anggota, di antaranya empat ratus adalah pembunuh profesional, JAA menguasai sebagian besar pasar pembunuh bayaran.
JAA bertanggung jawab dalam mengelola dan mengawasi para pembunuh profesional dengan memberikan mereka tugas-tugas tertentu. Mereka juga menetapkan serangkaian aturan yang harus diikuti oleh para anggotanya.
Salah satu hal yang paling sering diperbincangkan adalah larangan bagi anggota untuk meninggalkan JAA. Jika ada yang mencoba untuk keluar secara paksa, mereka akan menghadapi konsekuensi yang serius.
1. Alasan JAA Memburu Taro Sakamoto
JAA di cerita Sakamoto Days terkenal karena menyediakan beragam layanan, seperti pembuatan senjata, perbaikan fasilitas umum yang hancur akibat tindakan kekerasan, dan lain-lain. Hal ini menggambarkan betapa besar kekuatan JAA di Jepang.
Taro Sakamoto, yang dikenal sebagai salah satu pembunuh paling mematikan dalam JAA, suatu saat memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya yang penuh kekerasan. Keputusan ini membuat para pemimpin JAA sangat marah.
Shin mengatakan bahwa JAA memberi perintah untuk menyingkirkan Sakamoto karena ia telah mengundurkan diri dari organisasi. Menjadi sasaran pembunuhan oleh JAA adalah salah satu risiko yang harus Sakamoto terima, sama halnya dengan beberapa mantan anggota lainnya.
Hal ini karena ada aturan ketat dalam JAA yang tidak mengizinkan mantan anggota untuk hidup setelah mereka keluar dari organisasi.
Karena tindakan pengkhianatannya, Sakamoto sekarang menjadi target para pemburu hadiah, dan sejumlah pembunuh dari berbagai penjuru tengah mencarinya untuk menyelesaikan misi mereka. JAA percaya bahwa Sakamoto ibarat bom waktu yang siap meledak, serta merupakan salah satu petarung paling mematikan di planet ini.
Kemampuannya jauh melampaui para pembunuh biasa, dan dia dengan mudah dapat menghadapi ancaman besar, sehingga menjadikannya pengkhianat yang sulit ditangani oleh JAA.
Walaupun demikian, JAA tetap berkeyakinan bahwa Sakamoto terlalu berbahaya untuk dibiarkan lepas, dan para pemimpin JAA menyadari bahwa membiarkannya hidup sebagai ancaman yang tidak terduga bisa saja merugikan mereka.
Baca Juga:
2. Anggota JAA di Sakamoto Days
JAA mengkategorikan anggotanya ke dalam tingkatan tertentu. Beberapa di antara mereka berperan sebagai pembunuh biasa (assassin), sementara yang lain mengisi posisi lebih tinggi yang disebut Order.
Sakamoto, sebelum pensiun, termasuk dalam kelompok Order tersebut. Di sisi lain, Shin Asakura adalah seorang assassin.
Order ini terdiri dari para pembunuh terkuat yang ada di JAA, sehingga jumlah anggotanya sangat sedikit. Anggota Order ini begitu kuat sehingga JAA jarang mengerahkan beberapa orang untuk satu misi; belum pernah terjadi seluruh Order mendapat satu misi bersama.
Berikut adalah daftar anggota JAA:
Order
- Osaragi
- Shishiba
- Kamihate
- Oki
- Torres
- Tanabata
Assassins
- Boiled
- Obiguro
- Tatsu
- Kuri Ningu
- Nakajima
- Heisuke Mashimo
- Byodo
- Nakatsugawa
- Ninnin Man
