Berita TeknologiTekno

AI Milik Google Bisa Memprediksi Kematian Pasien Dengan Akurasi Hingga 95 %

Google membuat gebrakan baru di dunia medis dengan membuat kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi kematian pasien. Kecerdasan buatan Google ini mampu memprediksi kematian dengan akurasi hingga 95 persen. Jauh lebih tinggi daripada akurasi prediksi dengan metode tradisional yang hanya mencapai 86 persen saja.

Google membuat Artificial Intelligence ini bukan untuk menakut – nakuti pasiennya. Justru dengan adanya AI ini dapat membantu dokter untuk meminimalisir risiko kematian pasien. Artificial Intelligenceini membantu dokter untuk melakukan penanganan dan perawatan untuk pasien yang sedang kritis.

Saat ini, Google sedang menguji-cobakan AI-nya pada 216 ribu pasien dewasa di 2 rumah sakit di Amerika Serikat Meskipun begitu, Artificial Intelligence milik Google ini perlu dikaji ulang. Karena banyak hal yang harus diperhatikan untuk penggunaan Artificial Intelligence dalam dunia medis. Tentunya, nyawa taruhannya jika AI tidak bekerja secara baik.

AI Milik Google Ini Penuh Kontroversi, Banyak yang Mendukung Namun Perlu Adanya Pengawasan Ketat

AI Dunia Medis Min
Dunia Medis Sangat Membutuhkan,, Tapi Perlu Adanya Pengawasan | businessinsider

American Medical Association menyatakan bahwa penggunaan AI dalam dunia medis dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Namun, Artificial Intelligence harus memenuhi beberapa kriteria seperti terstandarisasi, bebas dari bias dan transparan. Dr. Mikhail Varshavki pun mengeluarkan pernyataan senada bahwa AI dengan sejumlah informasi bagi dunia medis ini akan sangat bermanfaat bagi pasien. Namun, ia menekankan bahwa privasi data harus diperhatikan.

Meskipun begitu, Artificial Intelligence ini akan berpotensi menjadi monopoli dalam ekploitasi industri medis. Tentunya jika ini akan diterapkan di seluruh rumah sakit di dunia, tetap ada regulasi untuk mengatur penggunaan Artificial Intelligence ini. Takut akan ekploitasi berlebihan memang wajar. Karena dunia medis merupakan hal yang riskan. Jika hanya digunakan untuk kepentingan bisnis saja, maka justru akan membahayakan pasien.  Intinya, perlu adanya regulasi dan pengawasan yang ketat.

Tapi yang jelas, jika AI ini benar – benar digunakan. Alat ini hanya bisa memprediksi kematian saja, sementara hanya Tuhan lah yang mengetahui kematian seseorang. Manusia tidak akan bisa memprediksi 100 persen. Namun, manusia hanya bisa berusaha dan berdo’a dalam kesembuhannya. Semoga, teknologi ini akan semakin mendekatkan kita kepada Tuhan.

 

 

Related Posts

Leave Comment
Enable Notifications OK No thanks