5. Pre-Sell

Pre-sell merupakan sebuah pembuktian bahwa produk kamu nantinya akan diminati oleh customer kamu. Customer kamu akan membayar produk yang kamu rilis nantinya. Ini pun kamu tidak perlu melakukan coding.
Cukup simple saja, misal kamu cukup melakukan penjualan dengan penjualan dengan media lain. Misal kamu ingin membuat startup e-commerce jual beli sayur. Nah, kamu cukup menerima layanan tersebut melalui instagram ataupun whatsapp. Lalu, cek seberapa butuh customer menggunakan layanan kamu.
6. Mencari Technical Co-Founder

Setelah, tahap dari mencari potensial customer sampai pre-sell selesai. Itu tandanya kamu sudah diperbolehkan untuk membuat suatu produk. Nah, karena kamu tidak bisa tentang hal – hal teknis (coding).
Salah satu cara terbaik adalah mencoba mencari technical Co-Founder. Kini, kamu mencari sosok yang dapat membantu startup-mu sukses dengan kemampuan teknisnya.
Namun, perlu diketahui bahwa mencari Technical Co-Founder bukan hanya tentang ketrampilan teknis saja. Namun, kecocokan hati antara kamu dan dia sangat berpengaruh. Itu justru yang akan menentukan startup-mu kedepannya.
7. Jika Kamu Gagal Menemukan Techinical Co-Founder

Apakah jika gagal menemukan Technical Co-Founder maka kamu harus memilih mundur dan menghapus mimpi – mimpi untuk membangun startup sukses? Ternyata jawabannya tidak. Masih ada dua opsi yang bisa kamu lakukan kedepannya.
Cara Pertama : Belajar Ngoding Sendiri
Cara pertama ini, mungkin cocok buat kalian founder yang memiliki sifat sabar dan gigih. Meskipun agak susah, karena mempelajari bahasa pemograman buat orang yang tidak memiliki latar belakang di bidang IT memang susah. Butuh waktu yang tidak sedikit untuk mempelajarinya.
Meskipun begitu, cara ini terbilang cukup bagus untuk dilakukan untuk para Non Techincal Co-Founder.
Yup, dengan belajar mengenai bagaimana untuk membuat suatu platform (aplikasi atau website), kamu dapat meningkatkan ketrampilanmu sebagai seorang founder. Kamu jadi lebih paham mengenai teknologi sehingga nantinya kamu bisa mengontrol semuanya.
Cara Kedua : Menyewa Developer
Cara kedua ini mungkin cocok buat kalian founder yang sudah gak sabaran untuk merilis produknya ditambah dengan memiliki finansial yang kuat. Yup, kamu ga perlu pusing – pusing untuk belajar ngoding. Cukup dengan menyewa developer kamu bisa membuat sebuah produk.