Tokopedia saat ini sedang menjadi perbincangan yang hangat di salah satu media sosial yaitu Twitter. Bahkan ada ajakan untuk menghapus aplikasi e-commerce itu melalui tagar #UninstallTokopedia.
Hingga Sabtu kemarin sekitar pukul 12.00 WIB sudah lebih dari 10.000 kicauan yang menyematkan tagar pada twitnya. Sehingga #UninstallTokopedia menjadi trending topic Twitter di Indonesia.
Tagar #UninstallTokopedia Trending Topic di Twitter

Nah pertanyaan sekarang, apa penyebab dibalik bisa hebohnya tagar #UninstallTokopedia tersebut? Usut punya usut ternyata hashtag tersebut dipicu oleh konten dari unggahan akun @TolakBigotRI. Dimana konten tersebut memperlihatkan seorang tokoh agama yang berbicara di panggung dalam sebuah acara.
Terlihat di latar belakang ada tulisan besar yang berbunyi “Tokopedia presents RiaMiranda The Seventh Annual Show”.
RiaMiranda merupakan salah satu merek dari busana muslim yang fenomenal di Tokopedia. Sedangkan tokoh agama yang mengisi acara tersebut, sebagian orang menilai sangat kontroversial karena ada pemikiran yang cenderung radikal.
Dari video tersebut membuat warganet mempermasalahkan hal tersebut. Mereka berpendapat jika Tokopedia sudah mengundang tokoh kontroversial sebagai pembicara. Hasilnya tagar #UninstallTokopedia menjadi ramai di Twitter.
Yang menggelar acara fashion show dengan tajuk Ria Miranda the Seventh adalah Ria Miranda sendiri di Jakarta tepatnya pada 28 hingga 29 November lalu. Tokopedia di sini adalah salah satu sponsor di acara tersebut.
Begini Tanggapan Tokopedia
Seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Kompas.com, pihak Tokopedia sudah memberikan klarifikasi soal tagar #UninstallTokopedia yang beredar di Twitter.
Berdasarkan VP Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan jika acara fashion show itu dibuat sepenuhnya inisiasi dari pihak Ria Miranda.
Ia juga menjelaskan, kerja sama baru yang dilakukan oleh Ria Miranda dengan Tokopedia ini untuk menghadirkan koleksi busana terbaru yang bisa didapat secara eklusif di Tokopedia.
Nuraini melalui keterangan resminya juga menyebutkan jika Tokopedia tetap menghargai pandangan setiap masyarakat Indonesia serta menentang radikalisme.
“Sebagai institusi, Tokopedia menentang keras terhadap diskriminasi SARA, serta dengan pihak pihak atau aktivitas apa saja yang merusak persatuan bangsa” ungkap Nuraini.
Lalu ia menutup pernyataannya dengan mengatakan jika Tokopedia akan terus mendukung kreator lokal untuk mendapat akses yang lebih luas melalui teknologi saat ini.