Review The Suicide Squad ini tidaklah mengandung SPOILER apapun.
Gak memungkiri rasa excited yang amat sangat langsung terasa sekali ketika mendengar sutradara James Gunn (Guardians of the Galaxy), akan menangani film The Suicide Squad ini.
Dan bagaimana gak? Ini adalah JAMES FREAKIN’ GUNN! Sosok sutradara yang film-filmnya memiliki tampilan dan rasa seperti layaknya musik Rock yang cuek, ngelenyeh, namun berakhir dengan kualitas yang sangat bombastis.
Tapi memang, pada saat yang sama, rasa was-was juga tetap terasa sekali. Karena seperti kita ketahui, reputasi dunia sinematik DC (DCEU) masih belum begitu membaik.
Memang beberapa film terakhirnya seperti Aquaman, Shazam, dan Wonder Woman 1984, sudah lumayan memperbaiki pandangan fans terhadap rival MCU ini. Namun secara keseluruhan, DCEU masih cukup jauh untuk menyaingi MCU.
Nah dengan melihat dua kombinasi reaksi tersebut, oleh karenanya, kitapun kian greget dan hype saja untuk menyaksikan The Suicide Squad. Lalu apakah seluruh hype dan greget ini memang terbayarkan pada akhirnya?
Yuk langsung saja kita simak pembahasan review The Suicide Squad berikut ini.
Contents Navigation
Suicide Squad Rasa James Gunn
Tanpa panjang lebar, yap, seluruh hype dan greget kita terhadap sekuel sekaligus stand-alone dari Suicide Squad (2016) ini, sukses terbayarkan. Begitu melihat film ini, kita pasti akan langsung membuang jauh-jauh film pertamanya.
Dan alasan utamanya adalah James Gunn, sukses membuat The Suicide Squad layaknya seperti film-film Gunn yang kita ketahui selama ini. Pokoknya kalau kamu sudah pernah atau bahkan, fans berat film Gunn, pastinya kamu paham apa dan bagaimana film Gunn.
Mulai dari gaya pengambilan gambar layaknya film independen, candaan-candaan super konyol, naskah yang sangat santai dan mudah kita cerna, hingga tentunya pilihan lagu-lagu keren yang menjadi soundtrack filmnya, semua trademark Gunn ini ada di dalam filmnya.
Jadi dengan kata lain, kamu yang fans DC tapi bukan fans Gunn, akan suka, dan kamu yang fans Gunn tapi fans “tetangga”, juga tetap akan suka. Kalau kata bahasa kerennya nih, “win-win situation”.
Tim Suicide Squad Yang Jauh Lebih Likeable
Namun melalui review The Suicide Squad ini, bisa gue katakan kalau kerja keras mumpuni Gunn ini gak bakalan se-asyik ini kalau saja aktor-aktornya juga gak sama keren dan asyiknya dalam bekerja.
WOW guys! Bahkan kita saja yang audiens yang nonton dari rumah, merasa banget kalau penampilan dan juga chemistry antara aktornya, jauh lebih kompak. Bahkan jauh terasa lebih keluarga daripada aktor-aktor film pertamanya.
Juga daripada tim Suicide Squad, karakter-karakter villain DC yang menjadi anggota tim The Suicide Squad, jauh lebih karismatik dan likeable. Semuanya sesuai dengan penerapan visi Gunn yang sangat fun terhadap filmnya ini.
Lagipula seperti kita ketahui, adalah sutradara 55 tahun ini jugalah yang memilih sendiri tiap-tiap anggota tim The Suicide Squad-nya.
Semua Karakter Sama Keren dan Bersinarnya
Dan ngomong-ngomong soal karakter yang juga sekaligus anggota tim Suicide Squad-nya. Semua karakter termasuk anggota Suicide Squad-nya, sama-sama keren dan imbang porsinya.
Pokoknya, tidak ada yang terlihat jauh lebih dominan. Hal ini sangatlah berbeda jauh dari yang kita lihat dalam Suicide Squad dulu yang notabene, lebih seperti Deadshot & Harley Quinn Show.
Dan ngomong-ngomong Harley, Margot Robbie dalam penampilan ketiganya sebagai si psikotik cantik ini, kian membuktikan ke kita kalau dia adalah Harley.
Kalau nantinya ada sesuatu hal (semoga saja tidak) yang akhirnya membuat ia harus mundur sebagai Harley, maka akan sangat sulit bahkan super mustahil untuk aktris penggantinya bisa menyamai performa Robbie sebagai Quinn.
TERKECUALI jika si Harley Quinn orisinil (Batman: The Animated Series) Tara Strong, nantinya memutuskan untuk menggantikan Robbie. Dan rasanya hal ini masih mustahil untuk bisa terjadi.
Bloodsport, Polka-Dot Man, dan King Shark Mencuri Perhatian
Selain Harley, bagi gue ketiga karakter lain yang sukses mencuri perhatian dalam film ini adalah: Bloodsport (Idris Elba), Polka-Dot Man (David Dastmalchian), dan King Shark (Sylvester Stallone).
Elba sebagai Bloodsport memang pilihan yang tepat banget untuk menjadi wakil pemimpin Rick Flag (Joel Kinnaman). Ia berwibawa, orientasi keluarga, tapi tetap menekankan kalau ia memang sosok villain.
Merupakan keputusan yang tepat oleh Gunn dengan memberikan backstory Bloodsport sebagai backstory utama fillmnya. Dastmalchian sebagai Polka-Dot Man, sangat memukau. Sehingga, membuat salah satu musuh “kelas C / D” Batman ini, kini menjadi lebih tersorot.
Melihat bagaimana backstory-nya dalam film ini, rasanya villain inilah yang harus mendapatkan treatment film atau seri solo / spin-off selanjutnya nanti setelah Peacemaker (John Cena).
Dan mumpung barusan ngomongin Cena, bisa gue katakan kalau penampilannya sebagai Peacemaker, sangatlah pas dan efektif. Gunn memang sangat tahu dengan apa yang ia lakukan dan putuskan.
Menyaksikan sosok dan kisahnya dalam film ini, maka bisa kita simpulkan melalui review The Suicide Squad ini bahwa tidaklah salah mengapa karakter ini sampai ada seri spin-off HBO Max nya. Peacemaker mungkin salah satu karakter DC dan DCEU yang paling unik dan menarik untuk kita telusuri lebih jauh background-nya.
Sedangkan untuk si raja hiu, WOW sekali lagi Gunn memang jenius dan tahu apa yang ia inginkan dari filmnya. Akting suara si Rocky Balboa, benar-benar pas dengan karakter King Shark film ini.
Memang akting suara David Hayter (Metal Gear Solid) sebagai King Shark seri The Flash Arrowverse jauh lebih mencekam. Namun ya mari kita jangan bandingkan juga. Karena King Shark The Flash berbeda jauh kepribadiannya dengan versi Stone.
Intinya, keduanya bagus sesuai versi mereka masing-masing.
Gunn Memberikan Kemajuan 2 Langkah Terhadap DCEU
Pada akhirnya bisa kita simpulkan melalui review The Suicide Squad ini, kalau Gunn melalui film ini, memberikan kemajuan 2 atau bahkan 4 langkah terhadap DCEU.
Dan seperti yang telah kita baca pada paragraf awal, sudah saatnya bagi James Gunn pindah menangani DCEU. MCU tanpa Gunn tidaklah masalah. Tapi DCEU tanpa Gunn (dan ya, Zack Snyder), akan menjadi masalah besar.
Marilah kita berdoa saja, semoga saja setelah nanti menyelesaikan Guardians of the Galaxy Vol. 3, Gunn mau untuk mempertimbangkan langkah ini.
Oh ya, bagi kamu yang mungkin gak kuat atau gak suka dengan film yang menampilkan proses mutilasi (tubuh terlepas), mungkin sebaiknya kamu menguatkan dulu seluruh fisik dan mental sebelum akhirnya, menyaksikan film ini.
Yang jelas, The Suicide Squad adalah film DCEU yang akan menghibur kamu habis-habisan dari awal hingga akhir.