Dalam seri Naruto, Naruto Uzumaki sangat bergantung pada kekuatan Kurama, lebih dari yang disadari penggemar. Apakah sage mode Naruto menggunakan cakra Kurama? Sebagian besar kemampuannya berasal dari cakra Kurama. Menjelang Perang Ninja Besar Keempat, hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya terjalin ikatan yang sehat.
Selama perang, Kurama bahkan memberikan akses penuh kepada Naruto atas semua cakranya, yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Naruto akan bertahan tanpa kekuatan Kurama.
Dengan Sage Mode, Naruto menunjukkan kemampuan bertarungnya tanpa bergantung pada Kurama. Berkat kerja keras dan latihannya, ia berhasil mencapai wujud ini dan bertarung sendiri dengan bantuan klon bayangannya.
Dalam arc Pain Assault, Naruto memperlihatkan Sage Mode saat melawan Pain, anggota Akatsuki yang tangguh. Tanpa cakra Kurama, Sage Mode menjadi wujud terkuat Naruto.
Baca Juga: Tonton 10 Anime Ini yang Mirip dengan Dragon Ball Daima
Contents Navigation
Apa itu Sage Mode Naruto?
Untuk mendapatkan Sage Mode, pengguna memerlukan banyak cakra. Naruto memiliki cadangan cakra yang cukup untuk memasuki keadaan ini. Dengan menggabungkan energi alami dan cakranya, ia menciptakan cakra senjutsu. Dalam kondisi ini, Naruto dapat mengakses kekuatan dunia dan meningkatkan tekniknya, serta mempelajari teknik baru.
Teknik tersebut hanya berhasil jika seseorang mengerahkan energi yang tepat, terlalu sedikit tidak efektif, sementara terlalu banyak dapat menyebabkan mereka berubah menjadi batu sesuai bentuk hewan yang menjadi asal mereka dalam mempelajari Sage Mode.
Setelah Jiraiya meninggal, Naruto bertekad untuk membalaskan dendam gurunya dengan menjadi lebih kuat. Ia berlatih di Gunung Myoboku bersama kodok, menghadapi tantangan sulit untuk menguasai cakra sage. Dengan menjaga keseimbangan di atas kayu, Naruto akhirnya berhasil menguasai Mode Sage setelah menyelaraskan cakra ninjutsu dan cakra alamnya.
Apa Manfaat Sage Mode?
Menggunakan Sage Mode membawa banyak keuntungan bagi Naruto, terutama karena ia tidak lagi bergantung pada cakra Kurama. Teknik ini meningkatkan semua jenis ninjutsu, genjutsu, dan taijutsu, memperkuat pertarungan jarak dekatnya.
Selama pertarungan melawan Pain, Naruto dapat melemparkan Rasenshuriken, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Selain itu, Sage Mode juga meningkatkan kekuatan fisiknya, termasuk kecepatan, stamina, daya tahan, dan refleks, menjadikannya lebih kuat dibandingkan sebelum mempelajari teknik ini.
Pengguna dapat merasakan serangan tanpa membuka mata, namun melawan musuh yang menyerap cakra saat menggunakan Sage Mode sangat berbahaya. Contohnya, saat Naruto melawan Six Paths of Pain, ia ditangkap dan cakranya diserap, menyebabkan tubuhnya tumbuh kutil dan berubah menjadi batu berbentuk katak.
Baca Juga: 10 Studio Anime Terbaik Sepanjang Masa, Hasilkan Animasi Ikonik
Apa Kelemahan Sage Mode?
Salah satu kesulitan Sage Mode adalah pengguna harus diam agar bisa masuk ke mode ini, yang menjadi tantangan saat harus menghindari serangan. Contohnya, saat Naruto melawan Pain, ia berhasil masuk ke Sage Mode dengan cepat, tetapi mode ini hanya bertahan sebentar karena pengguna harus bergerak saat bertarung, sehingga sulit untuk mengisi ulang cakra senjutsu.
Kekurangan dalam bertarung bisa diatasi dengan klon bayangan yang mengumpulkan cakra, sementara pengguna utama tetap bertarung. Contohnya, Naruto menggunakan klon bayangan untuk menyerap energi alam dan mentransfernya saat melawan Pain. Namun, ia hanya bisa memiliki lima klon bayangan sekaligus agar tidak mengganggu konsentrasi.
Selain itu, ada teknik Seni Sage: Teknik Amfibi memungkinkan kodok menyatu dengan pengguna dan mendapatkan energi alam. Jiraiya menggunakannya dalam pertarungan melawan Enam Jalan Pain, tetapi ia tidak dapat sepenuhnya menguasai Mode Sage, sehingga menyebabkan kutil muncul di tubuhnya.
Apa Kegunaan Praktis Sage Mode di Naruto?
Naruto, dalam Sage Mode dan mengendarai kodok raksasa, bertekad mengalahkan Pain. Ia membawa gulungan merah untuk memanggil klon saat Sage Mode-nya hampir habis. Kemampuan sensoriknya yang memungkinkan Naruto merasakan semua bentuk kehidupan, termasuk lokasi Enam Jalan Pain. Dengan refleks yang ditingkatkan, ia dapat mengimbangi dan memprediksi serangan cepat Pain.
Naruto merasakan aliran cakra dan energi, yang membuatnya lebih sulit diserang oleh Pain. Kekuatan fisiknya meningkat sepuluh kali lipat, memungkinkan dia menghancurkan lima dari Enam Jalan Pain.
Dengan bantuan dua klon bayangannya, Naruto meluncurkan Rasengan Raksasa ke salah satu binatang panggilan Pain. Dia menggunakan gaya bertarung Katak Kata dari Sage Mode, yang memungkinkannya menghancurkan benda tajam, melompat jauh, dan mengangkat benda raksasa.
Pengguna Sage Mode dapat melapisi tubuhnya dengan cakra senjutsu melalui Kata Katak, membuat serangan mereka terlihat menipu dan mengejutkan lawan. Serangan ini sangat kuat, bahkan Rinnegan tidak dapat melihat aura mereka. Contohnya, satu pukulan Naruto mampu mengalahkan salah satu Pain.
Baca Juga: 10 Anime dengan Fanbase Paling Toxic, Kamu Fandom Mana?
Bagaimana Sage Mode Dibandingkan dengan Wujud Lainnya?
Sage Mode adalah wujud terkuat yang dimiliki Naruto, yang bertanggung jawab atas cakra Kurama. Sebelum menguasai Sage Mode, ia bisa berubah menjadi Jubah Cakra Ekor Sembilan, tetapi tidak memiliki kendali atasnya.
Dalam wujud ini, Kurama menguasai kesadarannya, yang berpotensi menyebabkan kehancuran. Tanpa kendali, kekuatan tersebut tidak membantunya, dan satu-satunya wujud lain yang ia miliki adalah wujud dasarnya.
Meskipun memiliki banyak cadangan cakra, gerakan utamanya adalah klon bayangan dan Rasengan. Ia juga menggunakan cakra Kurama untuk menyelamatkan Sasuke dari Haku dan mengalahkan Neji dalam Ujian Chunin.
Sage Mode adalah bentuk kekuatan mandiri bagi Naruto, menandakan perubahannya dari ninja yang bergantung pada sumber daya eksternal menjadi petarung independen. Setelah kehilangan Kurama di Boruto, Naruto kembali menggunakan Sage Mode sebagai kekuatan terkuatnya.
Baca Juga: 10 Karakter Anime Shounen dengan Teknik Pukulan Terkuat
