Ada cara baru yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi celah keamanan di Whatsapp, yaitu dengan memanipulasi fitur reply dalam sebuah pesan. Celah tersebut ditemukan oleh tim sebuah perusahaan keamanan cyber Checkpoint, menunjukkan cara menggunakannya di Black Hat yaitu sebuah konferensi keamanan siber bergengsi di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam acara tersebut terlihat cara yang digunakan untuk mengubah teks dari pesan balasan itu dikirimkan oleh seseorang. Sehingga pesan yang sudah diganti itu terlihat adalah benar-benar dikirimkan oleh pengirim asli.
Kasusnya, misalkan jika ada seorang pegawai yang meminta untuk menaikkan gaji kepada bosnya melalui pesan WhatsApp. Bos membalas akan menaikkan gaji Rp 1 juta. Namun dengan cara ini, sang pegawai bisa mengubah teks menjadi nominal Rp 5 juta dengan tampilan yang persis sama.
Maka misalnya bisa saja ia akan memamerkan gajinya naik Rp 5 juta dengan pesan yang seolah-olah itu dari bosnya. Karena tidak ada perbedaan dari aslinya. Video demontrasi yang sudah dibagikan dalam beberapa waktu lalu, tapi baru saat ini Checkpoint menanggapi secara serius di event besar.
Celah WhatsApp Bisa Memanipulasi Isi Percakapan
Peneliti dari Checkpoint yang bernama Oded Vanunu mengatakan cara tersebut bisa saja dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi percakapan di platform milik Facebook tersebut.
Ia juga menambahkan, celah ini bisa mengubah semua isi dari percakapan yang di reply. Semua karakter bisa diubah sesuka hati.
Celah seperti ini harusnya menjadi prioritas untuk perbaikan, apalagi hoax lewat WA sangat cepat menyebar di negara seperti Indonesia. Bahkan, masalah hoax ini akan berujung pada kekerasan dan kematian.
