Prancis banned TikTok dan Candy Crush. Loh mengapa demikian? Apa masalahnya? Langsung saja kamu simak pembahasannya berikut ini.
Sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru jika sebuah negara melakukan banned terhadap aplikasi TikTok. Pasalnya beberapa negara di luar sana sudah melakukannya. Namun untuk kasus negara Prancis yang akan kita bahas ini, kasus banned-nya sedikit gak biasa.
Prancis Banned TikTok dan Candy Crush
Ya seperti yang kalian baca dari judul pembahasan ini, yang membuat kasus ini sedikit berbeda dari yang lain adalah bukan TikTok saja yang kena banned. Melainkan aplikasi game Candy Crush juga kena banned.
Lebih jauhnya lagi yang dikenai banned juga bukan semua warga Prancis. Spesifiknya lagi seperti yang terlansir dari Engadget, yang terkena banned dari kedua aplikasi tersebut hanyalah terhadap smartphone yang dimiliki oleh pekerja pemerintahan atau milik institusi pemerintahnya.
Lalu, TikTok dan Candy Crush hanyalah 2 dari beberapa aplikasi rekreasional yang juga di-banned oleh negara yang ngetop dengan puncak menara Eiffel-nya ini. Beberapa aplikasi rekreasional lain yang juga di-banned oleh pemerintah negara ini adalah Twitter dan Netflix. Waduh lengkap deh stress-nya nih.
Mengapa Di-banned?
Lalu apa alasannya Prancis banned TikTok, Candy Crush, dan Netflix tersebut? Masih melansir sumber yang sama, jadi aplikas-aplikasi hiburan ini dianggap bisa memberikan ancaman siber yang berbahaya.
Lebih spesifiknya lagi, aplikasi-aplikasi tersebut sangat beresiko untuk membocorkan data para pekerjanya dan juga pihak administratifnya. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh menteri layanan publik Prancis, Stanislas Guerini.
Tidak Berefek ke Smartphone Pribadi
Walau demikian, untungnya aksi Prancis banned TikTok dan Candy Crush ini, tidak berlaku terhadap smartphone pribadi. Selain itu juga, bukan berarti jika nantinya ada institusi yang melanggar, akan langsung dihukum karenanya. Menurut Guerini, penalti yang diberikan akan di-review dulu.
Spesifiknya, akan di-review lagi siapa atau dari tingkatan manajerial pemerintahan mana yang melanggar, serta kepentingan dari penggunaan aplikasinya. Maksudnya apabila yang melanggar adalah tim media sosial pemerintahan, maka ia tidak akan dihukum.
Karena departemen tersebut kerjanya adalah harus rajin membuka-buka semua aplikasi (termasuk TikTok) untuk memberikan berbagai update-nya. Nah sekarang, bagaimana nih tanggapanmu dengan kabar ini?
