Review Halloween Kills ini mengandung LIGHT SPOILER, jadi agak hati-hati dan bijak-bijak ya dalam membacanya.
Serupa dengan Black Widow-nya MCU, sekuelArti sekuel dalam film mengacu pada film yang dibuat sebagai kelanjutan dari film sebelumnya. Dalam... More Halloween (2018) ini juga mengalami penundaan gara-gara pandemi COVID-19. Aslinya film yang kembali disutradarai oleh David Gordon Green ini, akan rilis pada tanggal 16 Oktober 2020.
Namun ya sekali lagi gara-gara Mr. Corona, Halloween Kills diundur perilisannya ke 15 Oktober 2021. Dan untunglah, keadaan dunia saat ini sudah kian membaik sehingga gak mundur-mundur lagi jadwalnya.
Menjadi salah satu sekuelArti sekuel dalam film mengacu pada film yang dibuat sebagai kelanjutan dari film sebelumnya. Dalam... More sekaligus film yang sangat diantisipasi, lalu apakah penantian kita terhadap Halloween Kills ini terbayarkan alias, jauh lebih keren dari film pertamanya?
Contents Navigation
Melanjutkan Ending Film Pertamanya
Nah sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas dulu plot sekuelnya ini. Dan sekali lagi gue ingetin, review ini mengandung sedikit spoiler. Jadi hati-hati banget ya guys!
Pada dasarnya plot ini langsung melanjutkan ending Halloween 3 tahun lalu. Kalau masih ingat, di ending-nya, Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) beserta putrinya Karen Nelson (Judy Greer) dan cucunya, Allyson Nelson (Andi Matichak), sukses mengalahkan Michael Myers (James Jude Courtney).
Mereka berhasil menjebak Michael di basement rumah keluarga Strode dan membakar seluruh ruangannya. Ketiganya pun merasa lega karena mereka akhirnya bisa mengalahkan sosok pembunuh bertopeng William Shatner ini.
Namun sayang, mobil pemadam kebakaran datang. Laurie, Karen, dan Allyson yang melihat rombongan tersebut dari dalam mobil tumpangan hanya bisa pasrah dan berdoa saja. Mereka berdoa agar Michael tetap tidak selamat terlepas, kebakarannya sudah dipadamkan nantinya.
Namun ya seperti kita ketahui, doa tersebut tidaklah terkabulkan. Pasalnya dengan memanfaatkan beberapa petugas DAMKAR-nya, Michael selamat dari kebakaran tersebut. Iapun membunuh semua petugas DAMKAR lalu, melanjutkan lagi “aktivitas” bunuh-membunuhnya seperti biasa.
Haddonfield Bersatu
Nah setelah mengetahui kalau Michael masih hidup, Tommy Doyle (Anthony Michael Hall) yang dulu pernah diasuh (babystitting) oleh Laurie dalam film orisinilnya, mengajak seluruh warga Haddonfield untuk bersatu menghilangkan sosok Michael Myers untuk selama-lamanya.
Allyson pun ikuti berpartisipasi dalam gerakan bersama ini. Namun memang pada awalnya, ia dilarang oleh sang ibunda Karen. Alasannya, selain khawatir dengan keselamatan nyawa buah hati, juga ia lebih ingin Allyson menjaga sang nenek yang masih terbaring di rumah sakit.
Laurie sendiri gak sadar kalau faktanya Michael selamat dari kebakaran tersebut. Alhasil di hampir sebagian besar screentime film ini, Laurie hanya di rumah sakit saja. Hanya Tommy, Karen, Allyson, dan beberapa warga Haddonfield lainnya yang maju untuk melawan si pembunuh psycho itu.
Dan apakah seluruh warga Haddonfield akhirnya sukses untuk membinasakan Michael Myers dari muka bumi ini? Lalu apakah Laurie pada akhirnya akan mengetahui kalau Michael masih hidup?
Sedikit Lebih Baik Dari Film Pertamanya
Well untuk kesekian kalinya karena review ini mengandung light spoiler, maka langsung saja gue jawab pertanyaan plot tersebut. Ya, pada akhirnya Laurie tahu kalau Michael masih bebas berkerliaran.
Dan tidak, warga Haddonfield masih belum berhasil untuk mematikan Michael. Ya, ya mungkin untuk yang poin Michael masih hidup ini agak menyebalkan. Terlebih kalau melihat adegan klimaks ketika Tommy dan warga Haddonfield lainnya, mengeroyok habis Michael.
Semestinya dengan seluruh keroyokan itu, Michael sudah gak akan bernyawa lagi. Namun ya karena seri Halloween terbaru ini berformat trilogi, maka gak heran jika Michael belum tewas dalam Halloween Kills ini.
Dapat kita pastikan ia baru akan tewas dalam penutup triloginya, Halloween Ends yang rencananya, akan rilis pada tanggal 14 Oktober 2022 mendatang. Walau sekali lagi fakta ini agak menyebalkan, setidaknya keseluruhan eksekusi cerita Halloween Kills jauh lebih baik dari film pertamanya.
Kembali ke Film Orisinil Halloween
Dan salah satu alasan mengapa Halloween Kills memiliki kualitas eksekusi lebih baik, karena sekuelArti sekuel dalam film mengacu pada film yang dibuat sebagai kelanjutan dari film sebelumnya. Dalam... More ini lebih banyak menampilkan adegan membunuh yang dilakukan oleh Michael. Jadi seperti film orisinil 1978 nya saja.
Dan faktanya juga, film ini menampilkan beberapa adegan arsip dan re-kreasi retcon dari kelanjutan spesifik serelah ending film orisinilnya tersebut. Jadi dengan kata lain film ini sedikit bolak-balik antara tahun 1978 dan 2018.
Mungkin beberapa dari kalian gak suka dengan apa yang tersaji dalam Halloween Kills ini. Tapi gak memungkiri kalau sajian inilah yang sekali lagi membuat Hallloween Kills jauh lebih baik dari film pertamanya.
Memang aspek dramatis yang lebih banyak di Halloween 2018 keren dan membuat semuanya menjadi jelas. Spesifiknya, kita menjadi tahu dengan seluruh latar Michael dan keluarga Strode pasca peristiwa film orisinilnya.
Tapi ya gak memungkiri banyak dari kita yang pastinya lebih ingin melihat aspek action dan horor pembunuhannya ketika mendengar atau ingin menyaksikan sebuah film Halloween. Dan yap, Halloween Kills sukses mewujudkan hal tersebut.
Kembalinya Beberapa Karakter dan Aktor Film Orisinilnya
Selain poin aspek tersebut, aspek lain yang membuat Halloween Kills lebih keren dari Halloween adalah kembalinya beberapa karakter lama film 1978-nya. Sehingga, membuat kita yang fans atau sudah menyaksikan film lamanya tersebut, menjadi jauh lebih familiar dan nostalgia habis-habisan.
Seperti yang telah gue sebutkan dalam penjelasan plot review Halloween Kills ini, Tommy Doyle balik lagi. Dalam film 1978-nya, yang memerankan Tommy adalah Brian Andrews.
Lalu ada juga karakter klasik lain yang dulunya masih cilik seperti Lonnie Elam (Robert Longstreet) dan sahabat wanita Tommy, Lindsey Wallace. Nah hanya karakter Lindsey inilah yang kembali diperankan oleh aktris orisinil 1978-nya, Kyle Richards (ER).
Selain karakter-karakter cilik klasik tersebut, terdapat juga karakter dewasa muda yang kembali dalam film ini dengan aktor yang sama pula. Dan karakter tersebut adalah Leigh Brackett (Charles Chypers) dan Marion Chambers (Nancy Stephens).
Marion adalah mantan asisten dokter / psikiatris pertama Michael, Dr. Sam Loomis (Donald Pleasence). Sedangkan Leigh adalah mantan sheriff Haddonfield. Putrinya dikisahkan juga menjadi korban kekejaman Michael dalam aksi pembunuhan tahun 1978 nya.
Performa Aktornya Yang Masih Konsisten
Selain seluruh aspek-aspek yang telah disebutkan tersebut, tentunya kekerenan sekuelArti sekuel dalam film mengacu pada film yang dibuat sebagai kelanjutan dari film sebelumnya. Dalam... More ini gak lepas dari performa seluruh aktornya yang masih keren dan konsisten saja.
Curtis walau dalam sebagian besar filmnya berada dalam rumah sakit saja, namun tetap total banget. Ya gak heran juga sih. Putri kandung aktris Janet Leigh (Psycho) ini memanglah Laurie Strode. She’s the one & only.
Greer sebagai Karen tetap menjadi sosok putri Laurie yang paranoid nan panikan sendirian yang bisa gue katakan, disini perannya lebih baik dan besar. Begitu juga Matichak yang jujur gue super kaget melihatnya memerankan Allyson dalam film keduanya ini.
Pasalnya bagi gue karakternya dalam film pertamanya, sangat minim banget. Ia pada dasarnya hanya menjadi korban yang gak paham apa-apa. Karena yang menjadi incaran adalah sang ibunda dan tentunya, sang nenek tercinta.
Namun dalam sekuelArti sekuel dalam film mengacu pada film yang dibuat sebagai kelanjutan dari film sebelumnya. Dalam... More ini, akhirnya ia mendapatkan peran yang jauh lebih krusial dan penting. Walau memang Laurie dan Karen lah yang masih mendapatkan porsi peran lebih besarnya. Gue berharap semoga (dan sepertinya demikian sih) karakternya pada Halloween Ends nanti akhirnya menjadi karakter utama yang setara seperti karakter Laurie.
Jude Courtney sebagai Myers walau selalu mengenakan topeng, ia tetap terasa mencekam dan membuat kita geram sendiri. Bisa kita katakan Courtney memanglah salah satu sosok aktor terbaik yang berakting dengan wajah tertutupnya.
Karakter Pendukungnya Yang Juga Sama Kerennya
Penampilan seluruh aktor karakter utamanya tersebut kian diperkuat dengan penampilan seluruh aktor pendukungnya yang juga sama kerennya. Mau pendukung pemeran karakter baru atau karakter klasiknya, mereka juga tampil sama totalnya seperti Curtis cs.
Namun dari semuanya, mungkin yang stand out bagi gue adalah Hall sebagai Tommy Doyle dewasa dan tentunya, Will Patton yang kembali memerankan deputi polisi Haddonfield, Frank Hawkins.
Hall yang merupakan mantan ikon remaja geeky 80an, sukses menghidupkan sosok Tommy dewasa yang kini menjadi sosok yang tidak perlu takut dan trauma lagi dengan sosok Michael Myers. Apabila ia dalam perannya ini besok menyemangati kita untuk mulai rajin berolahraga, gue jamin kita bakalan auto nurut deh.
Lalu untuk Patton, ia kembali memerankan karakter Frank-nya sekeren seperti film pertamanya. Dan penampilan super kerennya kian terasa dengan pengembangan karakternya yang kini terlihat jauh lebih signifikan dari sebelumnya. Semoga saja ia masih akan terus hidup hingga Halloween Ends nanti berakhir.
Michael Seharusnya Tewas Saja di Film Ini
Dari tadi dalam review Halloween Kills ini kita lebih banyak membahas positifnya saja. Apakah memang gak ada negatifnya sama sekali. Oh tenang, tentu saja ada kok. Pertama, mungkin adalah tampilan dan feel-nya yang gak ada bedanya dengan film-film Halloween sebelumnya.
Memang sekali lagi film ini menampilkan dua timeline kisah yang mana salah satu timeline-nya adalah re-kreasi dan retcon film orisinil tahun 1978-nya. Memang asyik dan mengundang rasa nostalgia yang tinggi.
Tapi pada akhirnya, ya semuanya sama saja seperti menyaksikan film-film Halloween sebelumnya. Kedua dan mungkin ini adalah yang utama, adalah pengungkapan wajah Michael dan faktor keterpaksaan penundaannya karena Halloween Ends.
Maksud gue diisni, gara-gara obligasi filmnya yang harus berformat trilogi, jadinya adegan pelepasan topeng Michael tidak terlihat sepenuhnya. Bahkan masih samar banget. Jadi bisa kita katakan, kita baru akan bisa melihat wajah utuhnya lewat Halloween Ends.
Juga, karena obligasi 3 film itu, tentunya Michael harus tewas di film ketiganya. Padahal kalau melihat aksi keroyokan warga Haddonfield terhadap Michael dalam klimaks filmnya ini, logikanya Michael harusnya sudah tewas.
Tapi ya itu tadi guys. Karena faktor format triloginya, akhirnya kelogikaan tersebut tidaklah berlaku sama sekali. Dan mungkin satu lagi, adalah gue sih menyangka Laurie yang gak banyak beraksi dalam filmnya
Walau demikian ya gue juga paham. Karena masuk akal juga keputusan ini. Lagipula kita nantinya akan bisa menyaksikan lebih banyak lagi aksi Curtis sebagai Strode dalam Halloween Ends.
Fans Veteran Masih Akan Terhibur Banget
Pada akhirnya kesimpulan dari review Halloween Kills ini adalah film ini masih sangat menghibur. Terlebih bagi kita yang fans veteran franchise-nya. PLEASE gak usah terlalu “nurut” banget dengan beberapa review YouTuber dan media-media itu.
Karena faktanya, terlepas memang masih memiliki kekurangan, secara keseluruhan film ini sukses membuat kita bernostalgia abis dengan film orisinil 1978 nya. Kalaupun kamu belum nonton film orisinilnya tersebut, gue jamin setelah nonton Halloween Kills ini, kamu akan buru-buru untuk nonton filmnya.
Oke guys. Semoga review Halloween Kills ini bermanfaat ya guys!
Pastikan untuk selalu kunjungi Dafunda atau instal aplikasinya di playstore agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari kami seputar dunia Game, Movie, Anime dan Pop Culture.
