Review Stillwater ini tidak mengandung SPOILER apapun.
Ketika gue melihat tampilan poster film yang disutradarai oleh Tom McCarthy (Spotlight) ini, jujur gue mengira kalau film ini akan mengisahkan kehidupan pekerja di kilang minyak (oil-rig).
Dan salah satu alasan mengapa gue beranggapan demikian karena faktor tampilan karakter Matt Damon (The Bourne Identity) dalam poster filmnya. Kalau kita perhatikan, karakternya mengenakan topi dan pakaian layaknya seperti individu yang bekerja di bidang tersebut.
Fakta tersebut kian terasa ketika mengetahui kalau karakter Damon dalam film ini, Bill Baker, memanglah mantan pekerja oil-rig. Akan tetapi ketika akhirnya menyaksikan filmnya, betapa terkejutnya kita kalau film ini tidaklah sama sekali memiliki plot fokus demikian.
Lantas, mengenai apakah film ini? Yuk, langsung saja simak review Stillwater berikut ini.
Contents Navigation
Kisah Nyata Pembunuhan Meredith Kercher
Stillwater mengangkat kisah nyata dari tragedi pembunuhan Meredith Kercher yang terjadi di Perugia, Itali pada tahun 2007. Kercher adalah mahasiswi University of Leeds, Yorkshire Barat, Inggris.
Ia pada tahun tersebut, menjadi salah satu murid pertukaran pelajar dengan University of Perugia. Kercher mengambil fokus studi sejarah modern, sejarah film, dan teori politik. Ya, intinya ia sosok yang pinter banget.
Namun sayang, kecerdasannya ini gak membuahkan hasil. Pasalnya pada tanggal 1 November 2007, tubuhnya ditemukan tewas di dalam kamarnya. Salah satu teman sekamarnya (roommate), Amanda Knox, dituduh sebagai pelakunya.
Padahal menurut Knox, ia gak melakukannya sama sekali. Namun pengadilan setempat, menemukannya bersalah. Alhasil iapun harus mendekam dalam penjara selama 6 tahun lebih. Dan setelah melakukan investigasi lebih lanjut, akhirnya terungkap kalau Amanda memang gak bersalah sama sekali.
Dan sejak tahun 2016, Amanda kini sudah menghirup udara bebas dan, menjalani kehidupannya sehari-hari lagi seperti biasa.
Berfokus Pada Sang Ayah dan Banyak Modifikasi
Nah adaptasi filmnya ini, berfokus pada sosok ayah kandung Amanda tersebut, Bill Baker yang diperankan oleh Matt Damon. Filmnya menampilkan Bill yang rela pergi ke Marseille, Perancis demi memperjuangkan kebebasan sang anak sekaligus, membuktikan kalau sang putri memang gak bersalah.
Dan tentunya perjuangan Bill ini gak gampang. Ada saja berbagai halangan yang menghadang. Hal ini ditambah lagi dengan hubungan Bill yang gak akur dengan sang putri tersebut.
Walau demikian, Bill terus berusaha keras untuk membuktikan ke sang buah hati kalau ia adalah sosok ayah yang bertanggung jawab dan tentunya, sangat sayang kepadanya.
Kenapa Perancis?
Mungkin ketika membaca sinopsisSinopsis adalah ringkasan singkat dari cerita atau plot utama sebuah film. Biasanya, sinopsis dibuat untuk... More tersebut, kalian merasa bingung. “Kok ke Perancis? Bukannya kisah nyatanya di Itali?”. Nah Stillwater memang mengalami banyak modifikasi sana dan sininya. Selain lokasi kejadiannya, nama Meredith Kercher dan Amanda Knox-nya pun dirubah.
Meredith alias sosok yang dibunuh, diganti menjadi Lina dan, gak ditampilkan sama sekali sosoknya. Sedangkan Amanda yang menjadi tersangka, diganti menjadi Allison Baker (Abigail Breslin).
Dan ada lagi satu aspek yang dirombak total yang membuat sosok Knox aslinya, sangat kecewa banget. Tentunya gue gak akan kasih tahu aspek yang membuat pelaku aslinya kecewa ini. Silahkan nonton dulu filmnya, baru habis itu cari tahu melalui halaman Wikipedia berikut.
Tetap Seru dan Bikin Penasaran
Akan tetapi terlepas banyak modifikasi tersebut, menurut gue filmnya masih oke kok. Alias, tetap seru dan bikin penasaran. Terlebih, bagi kita yang dulunya memang belum pernah tahu dengan peristiwa real-life-nya tersebut.
Dan hal ini karena McCarthy sangat jenius dalam mengelola tensi dan alur filmnya. Ia tahu kalau banyak audiens yang gak tahu dengan peristiwa pembunuhan aslinya. Sehingga, McCarthy pun mengelola alur dan tensinya seperti kita yang sedang diajarkan ilmu Matematika atau Fisika.
Kitapun secara perlahan mengerti ini dan itunya terlepas sekali lagi, kisah nyatanya banyak yang ia rombak ulang lagi. Akan tetapi memang, konsekuensi dari beberapa adegan tensi tenanganya, membuat kita terkadang terkantuk-kantuk.
Untungnya, dalam setiap adegan-adegan bertensi tenang tersebut, McCarthy masih sukses menampilkan aspek-aspek pentingnya. Sehingga, kitapun bisa berusaha untuk tidak tertidur ketika menyaksikan filmnya.
Penampilan Terbaik Matt Damon Sejauh Ini
Namun melalui review Stillwater ini bisa gue katakan kalau kejeniusan McCarthy akan percuma saja. Spesifiknya, apabila gak didukung oleh penampilan keren nan dominan dari seluruh aktornya terutama, Matt Damon.
Damon sebagai Bill, sukses menunjukkan kegigihannya. Pokoknya ketika menyaksikan penampilannya, kitapun juga menjadi mendukung perjuangannya untuk membebaskan Allison. Yang mana, otomatis juga, kita percaya banget kalau Allison memang bukan pembunuh Lina.
Penampilan Damon dalam film ini adalah penampilan terbaiknya sejauh ini. Mungkin penampilan terbaiknya sebelum ini adalah sebagai Tom Ripley dalam The Talented Mr. Ripley (1999), dan Mark Watney dalam The Martian (2015).
Memang terdapat masalah sedikit dalam ketidak konsistensian Damon dalam menampilkan aksen southern Bill-nya.
Tapi terlepas masalah tersebut, gue berani prediksikan kalau penampilannya dalam film ini, akan memberikannya nominasi Aktor Terbaik (Best Actor) dalam ajang penghargaan Oscar tahun 2022 mendatang. Tapi ya, mari kita tunggu dan lihat saja lagi nanti oke?
Aktor Pendukung Yang Juga Tampil Kuat
Kekerenan Damon ini, didukung banget dengan penampilan aktor dan aktris pendukung yang juga tampil sama kuatnya. Salah satunya tentu Breslin yang walau gak tampil banyak, namun sekalinya tampil, ia benar-benar all out.
Nah, pertama dan terakhir kalinya Breslin mendapat nominasi Oscar adalah pada tahun 2007. Ia mendapatkan nominasi Aktris Pendukung terbaik (Best Supproting Actress) atas perannya yang imut tapi keren sebagai Olive Hoover dalam film Little Miss Sunshine (2007).
Jadi menggabungkan kedua pernyataan sebelumnya, penampilan keren Breslin sebagai Allison dalam film ini, berpotensi banget memberikannya nominasi Oscar keduanya. Bahkan kans untuk menangnya menurut gue jauh lebih besar daripada Damon.
Tapi seperti yang telah gue katakan pada poin Damon tadi, mari kita tunggu dan lihat saja. Namun selain Breslin, aktor cilik yang memerankan Maya dalam filmnya, Lilou Siauvaud (Everything can happen!) juga tampil keren. Chemistry-nya dengan Damon dalam film ini benar-benar terlihat hangat dan believable.
Cocok Bagi Yang Suka Drama Misteri Pembunuhan
Sehingga kesimpulan yang bisa kita ambil dari Review Stillwater ini, film ini seru dan membuat kita menerka-nereka. Ya masih ada sih 1-2 kekurangannya. Dan juga, karena mendapatkan modifikasi sana-sini, mungkin beberapa dari kalian mungkin bakalan ada yang gak suka.
Tapi terlepas demikian, Stillwater tetaplah sajian film misteri pembunuhan yang sangat enjoyable. Cocok banget bagi kita yang ingin melepas lelah setelah sibuk bekerja satu harian / menghilangkan stres.
Apalagi kalau kamu fans genre film tersebut dan juga fans Damon. Maka film ini gak boleh banget kita lewatin. Oke deh guys. Semoga review Stillwater ini bermanfaat ya!
