Di Mana Jari Terakhir Ryomen Sukuna di Cerita Jujutsu Kaisen?

Shonen Jump

Bahkan dengan Sukuna yang sudah tidak berdaya di akhir cerita Jujutsu Kaisen, penggemar masih penasaran di mana jari terakhir ke-20?

Akhir cerita Jujutsu Kaisen meninggalkan banyak pertanyaan, terutama mengenai lokasi jari ke-20 dan terakhir Ryomen Sukuna. Tokoh antagonis ini telah menjadi faktor kunci dalam banyak kejadian di JJK, dan pencarian jari-jarinya merupakan bagian penting dari alur cerita awal.

Banyak penggemar merasa aneh bahwa seri ini akhirnya berakhir, terutama dengan jari terakhir Sukuna yang masih tersimpan di tempat yang tidak diketahui.

Seri Shonen supernatural karya Gege Akutami baru-baru ini mengisyaratkan bahwa jari terakhir Sukuna akan berperan penting dalam melawan roh jahat lainnya. Meskipun belum ada penjelasan lokasi jari tersebut, ada beberapa kemungkinan tentang letak dan perannya dalam cerita mendatang di universe JJK.

Note: Artikel ini berisi spoiler dari manga Jujutsu Kaisen karya Gege Akutami .

Contents Navigation

SMA Yuji adalah Tempat Kebangkitan Sukuna

Dalam seri Jujutsu Kaisen, Yuji Itadori menelan jari Sukuna di sekolah menengahnya, yang memicu peristiwa besar dalam dunia sihir Jujutsu. Tindakannya menarik perhatian kutukan kuat dan penyihir Jujutsu, menandai awal dari banyak pertemuan supernatural yang akan Yuji alami.

Jari Sukuna yang masih berkeliaran bisa berada di tempat awal perjalanan Yuji mungking kedengarannya akan sangat puitis. Meskipun jari itu dapat membantu menangkal kutukan, masih ada energi kutukan yang kuat sehingga perlu disembunyikan.

Sekolah menengah yang sederhana bisa menjadi tempat yang ideal untuk menyembunyikan sesuatu yang kuat. Jika Yuji terlibat dalam penempatan jari terakhir itu, kemungkinan ia ingin memastikan bahwa tidak ada kutukan yang memengaruhi siswa atau lingkungan sekolahnya.

Penemuan jari di sekolah menengah Yuji berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi halaman sekolah dari energi terkutuk dan roh-roh jahat. Disimpan di dalam gudang termometer, jari Sukuna tidak lagi berbahaya dan dapat membantu menciptakan tempat perlindungan bagi orang-orang biasa.

Siswa menganggap jari Sukuna Jujutsu Kaisen sebagai jimat dan bisa dengan mudah mereka sembunyikan di tempat yang terlihat. Meskipun ada kemungkinan siswa menemukan jari tersebut, mereka cenderung mengaitkannya dengan legenda urban daripada mencarinya secara aktif. Kesadaran akan kutukan membuat orang enggan mengambil risiko untuk mencari jari terakhir Sukuna, yang terkenal sebagai Raja Kutukan dan memiliki reputasi pertempuran berdarah.

Jujutsu High in Tokyo Melindungi Jari Sukuna yang Tersisa

Semakin banyak orang menyadari roh terkutuk, Jujutsu High berusaha melindungi salah satu artefak terpenting, yaitu jari terakhir. Jari ini kemungkinan masih terlindungi dengan baik meskipun tidak lagi mengumpulkan roh terkutuk dan mungkin ada di fasilitas terpencil di halaman Jujutsu High, dan panel yang terlihat di gudang tampak terisolasi, mengisyaratkan adanya bangunan khusus untuk penyimpanannya.

Jari Sukuna Jujutsu Kaisen yang berada di Jujutsu High berfungsi sebagai penghalang alami terhadap roh terkutuk yang mengancam sekolah. Selain itu, jari Sukuna membantu penyihir kuat seperti Yuji, Nobara, dan Megumi untuk memantau keberadaan Sukuna jika ia kembali. Dengan adanya pertahanan ekstra ini, generasi penyihir Jujutsu selanjutnya dapat dilatih dengan aman.

Meskipun jari Sukuna tampak tidak berbahaya, kemungkinan besar ia akan tetap berada di tempat yang terpencil. Serial ini menunjukkan potensi Sukuna untuk bereinkarnasi, dan jari terakhir Raja Kutukan akan memiliki peran penting dalam hal itu.

Jujutsu High dilindungi oleh penghalang dan dikelilingi oleh pegunungan, sehingga banyak kuil atau gua tersedia untuk menyimpan jari terakhir Sukuna jika diperlukan.

Jari Terakhir Sukuna Jujutsu Kaisen Masih Tersembunyi di Tokyo

Alur Shinjuku Showdown penuh dengan kejadian yang rumit, termasuk pertemuan antara Gojo dan Sukuna. Ada kemungkinan jari terakhir Sukuna tersembunyi di Shinjuku. Dalam cerita, Nobara berhasil memukul jari tersebut untuk memberi Yuji kesempatan menyerang kutukan kuno. Meskipun jari itu ada di gudang termometer, kemungkinan jari tersebut masih tersembunyi di Tokyo dan para penyihir seperti Nobara dan Yuji terus mengawasinya.

Meskipun ada tempat yang lebih aman untuk menyimpan jari Sukuna, jari tersebut tetap ada di Tokyo karena beberapa alasan. Menurut Yuji, jari terakhir Sukuna tidak berbahaya dan justru bisa mencegah roh-roh terkutuk yang lebih kuat menghancurkan area tersebut, yang sudah banyak rusak akibat pertempuran melawan Sukuna.

Jari bisa bersembunyi di banyak tempat mengejutkan, termasuk lokasi terkenal yang telah dijelajahi dalam alur cerita ikonik seperti Shibuya. Tempat seperti Pemakaman Aoyama dan Gang Dogenzaka mungkin terlihat terpencil, sehingga cocok untuk menyembunyikan jari dari pengintaian.

Alam adalah Benteng Kuat yang Menahan Pengaruh Sukuna

Prison Realm Jujutsu Kaisen — Image: MAPPA Studio

Jika Sukuna Jujutsu Kaisen kembali, jari terakhirnya kemungkinan akan ada di tempat yang aman, seperti Alam Penjara, untuk mencegahnya kembali sepenuhnya. Kenjaku bisa memanfaatkan tempat ini untuk menyegel Satoru Gojo dalam waktu yang lama, sehingga memulai Culling Games dan memberikan momen menarik dalam serial tersebut.

Dunia akhirnya damai setelah kekalahan Raja Kutukan di bab terakhir JJK. Untuk menjaga kedamaian, jari terakhir Sukuna dikunci di Alam Penjara yang tidak dapat diakses siapa pun. Penggemar belum pernah melihat alam tersebut, jadi jari Sukuna mungkin hanya melayang di kehampaan tanpa akhir.

Ini juga bisa menjadi cara untuk menghadirkan kembali Alam Penjara dalam cerita, yang berfungsi untuk mengurung sesuatu yang berpotensi berbahaya, alih-alih sebagai kekuatan untuk kebaikan seperti yang Gojo lakukan.

Cerita belum mengungkapkan apakah Prison Realm masih dapat digunakan setelah seri berakhir. Penggemar terakhir melihatnya saat Satoru Gojo melarikan diri setelah gerbang belakangnya hancur, sementara artefak berbentuk kubus tersebut terlempar ribuan kaki di bawah laut. Oleh karena itu, belum jelas apakah ada yang mengambilnya setelah kejadian itu.