Dafunda Otaku – Tak bisa dipungkiri lagi kalau istilah yang disebut Waifu adalah satu kata paling lekat dan paling tepat untuk mendefinisikan tingkat fanatik orang-orang yang tergolong Wibu, apa yang bisa kita pelajari?
Inilah Alasan Mengapa Banyak Wibu Hidup Ber-Waifu!
Sebelum masuk ke bahasan inti dari topik, kenali dulu apa itu Waifu disini. Jika telah mengerti sejarah dan asal-usul istilah tersebut, mari kita lanjut. Mulai dari mengapa banyak orang yang punya Waifu, mengapa Doujin cepat sekali muncul, dan mengapa banyak juga orang yang berganti-ganti Waifu, kita akan bahas.
Dalam ilmu perasaan, kecintaan terhadap Waifu itu adalah hal yang memang wajar terjadi akibat terlalu sering bergelut dan selalu berkemelut di konten-konten terkaitnya.
Jadi, cinta memiliki struktur yang narsistik. Sebab apa yang seseorang cintai dalam sebuah hubungan sebetulnya bukanlah sang pasangan itu sendiri, melainkan fantasi atas sang pasangan yang muncul di dalam dirinya.
Alasan mengapa seseorang bisa mempunyai Waifu adalah karena tidak semua orang dapat mendapatkan cinta dari orang yang disayanginya di dunia nyata, untuk penggantinya maka ia memilih karakter dua dimensi.
Alasan lainnya adalah meliputi dirinya yang memang sulit mendapatkan respon dari orang yang ia sukai, ataupun sebaliknya. Kalau sudah lekat dan terlalu mencintai Waifu, bersiaplah akan konsekuensi dari hal tersebut.
Untuk yang berganti-ganti Waifu, alasan utamannya pasti adalah karena bosan dan telah menemukan hal baru dari karakter yang baru pula. Biasanya, hal itu adalah sebab-akibat dari kemunculan Doujin dari anime yang karakter disana ada Waifu sang Wibu, mengerti?
Waifu itu tidaklah nyata, pada akhirnya Waifu hanyalah penggambaran sosok impian yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Entah karena berbagai alasan.
Setiap harinya selalu muncul karakter dengan penggambaran baru baik secara visual dan sifat yang akhirnya menarik konsumen.
Dasarnya, manusia adalah mahluk yang berisi hasrat dan nafsu dalam diri. Waifu tidak mengikat se resmi pernikahan, jadi intinya suka itu boleh asal jangan berlebihan. Semoga kalian sudah kembali ingat ke kenyataan.
