Kamu-kamuyang mengaku sebagai Facebookers atau yang termasuk rajin mengikuti berbagai update dari media sosial sejuta umat ini, pastinya masih inget dong dengan kasus tuntutan top yang dihadapi oleh Facebook sejak tahun 2015 silam?
Yap benar banget. Kasus Facebook mana lagi kalau bukan kasus mengenai fitur pengenal wajah (face recognition) itu. Tapi ya oke deh. Siapa tau aja kamu lupa, kasus serta tuntutan yang gue maksudkan, pertama kali dilayangkan oleh negara bagian Illionis, AS.
Pada dasarnya, fitur pengenal wajah FB, dianggap sangat melanggar hukum privasi yang telah diterapin di negara bagian tersebut. Tapi ya sebenernya, bahkan negara bagian lain pun (bahkan Indonesia pun), sangat keberatan dengan fitur ini.
Nah, gara-gara tuntutan sekaligus kontroversi tersebut, alhasil di tahun 2019 lalu FB resmi menghentikan fitur tersebut. Tapi walau udah dimatiin fiturnya, tetep aja yang namanya tuntutan hukum / ganti rugi diterima oleh FB.
Dan setelah melalui berbagai pengadilan dan kompromi sana sini, akhirnya melalui rilisan kopi pengadilan yang diunggah oleh Fortune, terungkap juga jumlah tuntutan yang harus dibayar oleh Mark Zuckerberg cs atas kerugian yang diberikan.
650 Juta!
Spesifiknya, jumlah yang harus dibayar mereka adalah sebesar $650 juta. Dan silahkan deh kalian konversi-in sendiri rupiahnya. Yang pasti sih bakalan cukup untuk makan mi instan 30 tahun he..he…
Belum cukup sampai disitu, Zuckerbeg cs juga harus mengeluarkan $400 ke para pengguna FB yang dulu wajahnya terpampang di FB tanpa seizin nya. Tentunya sekali lagi wjah mereka terpampang karena menjadi korban fitur face recognition yang dimaksud.
WADAW $400! Bakalan makmur deh untuk beberapa bulan ke depan. Apalagi di tengah masa pandemik COVID-19 yang belum kelar-kelar ini. Tapi kalau boleh gue jujur, sebenernya fitur face recognition FB ada positifnya sih guys.
Maksudnya disini, fitur ini emang diperuntukkan sebagai akses masuk akun kita kalau siapa tau aja, kelupaan password. Juga sisi positif lainnya adalah agar kita bisa lebih aktif lagi dalam bersosialisasi.
Dengan kata lain, kita bisa kenalan dengan temennya temen kita yang mungkin sebelumnya kita belum kenal banget. Tapi ya emang. Gara-gara sering disalahgunain oleh mereka yang tak bertanggu jawab, jadinya fitur ini menjadi merugikan.
Sekarang, bagaimana nih tanggapanmu dengan kabar ini?
