Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
Berita TeknologiTekno

PBB Mulai Larang Penggunaan WhatsApp untuk Komunikasi Internal

Kabar terbaru datang dari lingkup para pejabat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yaitu mereka tidak mengizinkan lagi menggunakan aplikasi pesan Instan WhatsApp untuk berkomunikasi.

Juru bicara PBB mengungkapkan jika aplikasi pesan instan ini tidak memiliki sistem keamanan yang terjamin.

Ungkapan tersebut tentu ada kaitannya dengan kasus pembajakan ponsel melalui WhatsApp milik CEO Amazon, Jeff Bezos.

Dalam kasus tersebut diduga pelakunya adalah putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman dalam beberapa waktu lalu.

Keamanan Menjadi Alasan PBB untuk Menghentikan Penggunaan WhatsApp

“Bagi para pejabat PBB untuk tidak lagi menggunakan WhatsApp, karena aplikasi itu tidak mendukung mekanisme yang aman,” cetus seorang juru bicara PBB, Farhan Haq.

Menurutnya, larangan untuk tidak menggunakan WhatsApp bagi para pejabat PBB itu sudah diumumkan sejak Juni 2019 lalu.

Pihak WhatsApp kini sudah menanggapi terkait langkah yang diambil oleh PBB. Mereka mengklaim sudah menyediakan sistem keamanan terbaik untuk penggunanya. Di mana WhatsApp sendiri sudah memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif.

Direktur Komunikasi WhatsApp, Carl Woog menyebutkan jika sistem enkripsi end to end kini yang dipakai itu membuat percakapan pribadi pengguna di WhatsApp terlindungi.

“Teknologi enkripsi ini kami buat dengan signal dan sudah mendapatkan pengakuan dari pakar keamanan siber. Bahkan dinilai saat ini mereka menggunakan sistem keamanan terbaik untuk pengguna seluruh dunia,” cetusnya.

WhatsApp Mengklaim Sudah Menggunakan Sistem Keamanan Terbaik

Sang peneliti dari firma keamanan Checkpoint, Oded Vanunu mengakui benar hal tersebut. Di samping itu, ia juga menegaskan jika WhatsApp memang serius dalam menangani terkait keamanan di dalam aplikasinya.

Menurut Odden aplikasi chatting seperti WhatsApp ini tentu bakal memiliki celah yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara.

“Setiap aplikasi tentu memiliki celah yang dapat dimanfaatkan dengan cara tertentu,” ungkap Oded.

Jika sebelumnya terkait dengan pihak PBB yang menganggap bahwa Pangeran Arab Saudi menggunakan WhatsApp untuk menyadap ponsel milik CEO, Amazon Jeff Bezos.

Namun belum diketahui pasti dari motif dari penyadapan itu. Ada dugaan jika penyadapan ini ada hubungan dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 lalu.

Khashoggi adalah seorang jurnalis asal Arab Saudi juga sebagai kolumnis di media AS ternama, The Washington Post. Jeff Bezon sebelumnya sudah mengakuisisi media tersebut sejak 2013 lalu.

Media Washington Post ini atau sang Khashoggi ini sering sekali mengkritik pemerintah Arab Saudi. Termasuk soal negatif dari kerajaan dan petingginya.

Pangeran salman menganggap jika kepala investigasi dari kasus pembunuhan Khashoggi, Callamard ini diyakini sebagai dalang di balik pembunuhan jurnalis itu.

Menurut laporan dari forensik FTI Consulting yang basisnya di Washington, para ahli dari PBB kini ingin penyelidikan itu secepat mungkin diselesaikan oleh Amerika Serikat serta otoritasnya.

Dalam laporan itu pula, PBB juga sudah menduga jika pemilik dari iPhone, Bezos disadap melalui file video yang dikirimkan lewat WhatsApp dan dipakai oleh Mohammed Bin Salman.

Muhammad Hanif, penulis aktif sejak tahun 2013. Selain aktif menulis di <a href="https://dafunda.com/tekno">Dafunda Tekno</a> dan <a href="https://download.dafunda.com/">Dafunda Download</a>, juga menjadi…

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.