Tampaknya Virtual Reality (VR) akan menjadi aplikasi yang diandalkan untuk jaringan 5G. Begitulah yang diungkapkan oleh Raymond Pao, SVP Product and Strategy HTV Vive.
Namun menurut pendapatnya, bandwidth yang besar dan latensi yang kecil sebenarnya tidak cukup untuk menggenjot adopsi VR bagi konsumen. Tetapi setidaknya ada dua keunggulan dari jaringan 5G dan itulah kunci bagi pengalaman VR yang lebih impresif.
Film dan Cloud gaming dilihat dari pandagan Pao akan menjadi segmen paling besar jika jaringan 5G disatukan dengan VR. Fakta itu berdasarkan dari laporan yang dilansir oleh Ericsson.
Salah satu yang sudah diterapkan VR pada film yaitu ‘light field’ yang dianggap lebih keren dari 3D di bioskop. Pasalnya dengan teknologi ini, penonton bisa menyaksikan juga lingkungan disekitaran objek.
Pemilik HTC Vivw, Oculus Rift atau Mixed Reality Headset sudah bisa di unduh aplikasinya dan bagi yang ingin menonton film ‘light field’. Namun saat ini konten baru tersedia berupa gambar diam. Tetapi kedepan kontennya sudah berupa sebuah film.
HTC sendiri sudah berencana untuk mengintegrasikan VR dan 5G pada ponsel ke depan. Demi mengantisipasi sebelum hadirnya film ‘ligth field’ dan pengalaman VR dengan basis 5G menjadi paling maintstream.
Pao juga memprediksi jika aplikasi VR akan bergerak lebih cepat, hanya 1 hingga 1,5 tahun setelah 5G populer. Begitulah yang Dafunda Tekno kutip dari GSM Arena.
