Days Gone, salah satu game ekslusif Sony untuk PS4 dan telah rilis di tahun 2019 lalu kini tengah menjadi buah bibir. Lantaran, pada Mei nanti game ini akan meluncur untuk PC. Kabarnya, banyak yang menginginkan adanya Days Gone 2, khususnya dari para penggemar.
Namun, Sony sendiri sudah menolak permintaan tersebut. Tetapi, apa sih alasan Sony menolak proyek sekuel kedua dari Days Gone ini?
Skor Metacritic Yang Rendah Menjadi Alasan
Belum lama ini, David Jafffe desainer God of War, mewawancari developer dari Days Gone di channel YouTube miliknya. Setelah minggu lalu mengundang sutradara utama Jeff Rose, kini ia mengundang John Garvin sebagai creative director dan penulis game.
Diketahui bahwa Gavin telah keluar dari Bend Studios setelah Days Gone rilis pada tahun 2019 lalu. Ia berujar bahwa skor metacritic lah yang menentukan karir seseorang atau franchise masih berlangsung atau tidak. Sony sangat kritis terhadap skor Metracritic dari sebuah game.
Menurutnya, karena skor Metacritic yang tidak begitu bagus, akhirnya proyek Days Gone 2 ditolak oleh Sony. Hal ini cukup menggambarkan betapa ambisiusnya Sony dalam game first-party-nya. Sony sendiri memang ahlinya game first-party, sebut saja seperti God of War, Horizon Zero Dawn, dan beberapa game lainnya.
Para Penggemar Buat Petisi
Walaupun Days Gone tidak memiliki skor Metacitric yang mentereng seperti game first-party Sony lainnya. Namun, game ini telah membentuk komunitasnya sendiri dalam jumlah yang cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan adanya sebuah petisi untuk Sony akan proyek Days Gone 2 dapat dikaji ulang.
Jeff Ross sendiri sebagai sutradara sangat bangga dan terharu karena hal tersebut. Ia sangat berharap bahwa Sony dapat mempertimbangkan keputusan yang telah mereka buat sebelumnya. Jadi kita tunggu saja ke depan, apakah Sony bisa merubah keputusannya atau tidak.
Nah, gimana nih pendapatmu mengenai hal ini? Jangan lupa komen di bawah ya. Kunjungi terus Dafunda atau instal aplikasinya di Play Store agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia Game, Anime, Film, dan Pop Culture.
