Gak dipungkiri bahwa di tengah-tengah musim pandemik COVID-19 saat ini, pada dasarnya semua keadaan sedang kacau dan susah. Terutama dari sisi kantong kita. Dan semestinya di kala masa-masa ini, kita tidak bisa / boleh sama sekali untuk kehilangan pekerjaan yang dimiliki.
Namun sayangnya, hal ini justru gak berlaku sama sekali dengan perusahaan marketing-distribution film terkenal yang berlokasi di Santa Monica, Amerika Serikat, Lionsgate.
20 Pegawainya Dipecat
Pasalnya seperti yang dilansir dari Variety, studio yang mengeluarkan berbagai film-film hit seperti salah satunya, John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019), baru-baru ini resmi memecat 20 pekerjanya.
Namun pemutusan hubungan kerja ini bukanlah pure dikarenakan ditutupnya perusahaan atau ditundanya sementara perilisan film-film karena pandemik COVID-19.
Tapi seperti yang terdapat di sumbernya, pemecatan ini dikarenakan langkah re-strukturisasi perusahaannya yang memang udah direncanain selama berbulan-bulan. Walau alasannya masuk akal, tapi entah mengapa gue tetep yakin bahwa pandemik COVID-19, juga mengambil peran yang sangat besar.
Untung Besar-Besaran
Langkah pemecatan ini tentunya sangat disayangkan banget. Bukan hanya karena alasan timing yang sangat tidak tepat saja. namun sayang disini juga dikarenakan fakta bahwa PHK dilakukan ketika situasi finansial mereka sedang lumayan menguntungkan.
Spesifiknya di tahun 2019, total pemasukan keuntungan yang didapatkan oleh Lionsgate adalah sebesar $800 juta yang mana, $171 juta didapatkan dari John Wick 3 dan $165 juta dari Knives Out.
Selain itu pemecatan juga dilakukan di kala film John Wick 4 dan Knives Out 2 (judul sementara) sudah dilampu hijaukan. Ya sekali lagi sayang banget. Cuma ya namanya juga perusahaannya sedang mengalami pembangunan ulang struktur organisasinya, jadi emang udah wajar dan biasa banget langkah seperti ini dilakukan.
Bukan Event PHK Pertama Yang Dilakukan
PHK yang dilakukan oleh Lionsgate ini faktanya, bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh mereka.
Di awal Maret 2012 silam, hal yang sama juga pernah dilakukan mereka. Hal ini dilakukan karena kala itu perusahaan ini dibeli oleh sesama perusahaan produksi dan distribusi film, Summit Entertainment.
Alhasil kala itu sebanyak 80 pekerjanya pun, langsung di-PHK habis-habisan. Well, mari kita doakan saja semoga mereka-mereka yang saat ini terkena PHK-nya, bisa melewati semuanya dengan benar-benar baik amin.
